• Beranda
  • Berita
  • Bertambah tiga, Sidoarjo laporkan kasus positif COVID-19 jadi 60 orang

Bertambah tiga, Sidoarjo laporkan kasus positif COVID-19 jadi 60 orang

21 April 2020 21:23 WIB
Bertambah tiga, Sidoarjo laporkan kasus positif COVID-19 jadi 60 orang
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin ketika membagikan masker kepada masyarakat di Pasar Krian Sidoarjo, Jatim. (FOTO ANTARA/HO-Pemkab Sidoarjo/IS)

Untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) juga ada penambahan sebanyak dua orang

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur melaporkan pada Selasa ini ada penambahan tiga orang pasien positif terkena virus corona jenis baru penyebab  COVID-19, sehingga jumlah total pasien positif COVID-19 di daerah itu menjadi sebanyak 60 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr Syaf Satriawarman dalam penjelasan di Sidoarjo, Selasa mengatakan, untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) juga ada penambahan sebanyak dua orang.

"Untuk jumlah PDP yang tercatat saat ini sebanyak 146 orang serta dua orang PDP dilaporkan meninggal dunia," katanya.

Ia mengemukakan, untuk pasien meninggal ODP dan PDP belum tentu dikarenakan oleh COVID-19 dan juga belum tentu positif COVID-19.

"Oleh karena itu, untuk memutus rantai penyebaran virus corona, selalu terapkan jaga jarak sosial dan menggunakan masker apabila terpaksa keluar rumah untuk hal darurat. Selalu cuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan bilas dengan air yang mengalir," kata Syaf Satriawarman .

Sementara itu Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pihaknya telah membagikan sebanyak 1.000 masker kepada masyarakat.

"Total ada 1,5 juta masker yang akan dibagikan Pemkab Sidoarjo kepada pedagang dan warga," katanya.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat jika sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka pedagang yang tidak menggunakan masker bisa mendapatkan sanksi dengan penutupan.

Pria yang juga sebagai Wakil Bupati Sidoarjo itu mengatakan tingkat penyebaran COVID-19 di Sidoarjo sudah tinggi, nilai Sidoarjo sudah 10,2 padahal nilai 8 saja sudah bisa diterapkan PSBB.

"Maka jika diteruskan akan jadi malapetaka, maka tidak ada pilihan lain Sidoarjo akan diberlakukan PSBB dalam rangka memutus mata rantai penyebaran pandemi COVID-19," demikian Nur Ahmad Syaifuddin.

Baca juga: Menkes setujui PSBB Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik

Baca juga: Total pasien positif COVID-19 di Sidoarjo capai 57 orang

Baca juga: Polresta Sidoarjo cek kesehatan santri pulang dari Pesantren Sidogiri

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Sidoarjo bertambah enam orang

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020