PT Kimia Farma (Persero) Tbk memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) menjadi Rp547 miliar dari semula Rp1,989 triliun untuk memperbaiki kinerja di tengah pandemi COVID-19 tahun ini.
"Anggaran capex dikurangi Rp1,442 triliun dari semula Rp1,989 triliun menjadi Rp547 miliar," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa sejak periode 2017-2019, capex perseroan cenderung meningkat. Pada 2017, anggaran capex perseroan sebesar Rp788 miliar, kemudian naik pada tahun berikutnya menjadi Rp1,352 triliun, dan pada 2019 naik menjadi Rp2,534 triliun.
Pada 2020, ia juga menyampaikan, perseroan bakal menurunkan jumlah pinjaman berbunga secara bertahap seiring penurunan belanja modal tahun ini.
"Pada 2020, jumlah pinjaman berbunga akan diturunkan sebesar Rp837 miliar, menjadi Rp7,429 triliun," paparnya.
Kemudian, pihaknya juga akan memotong anggaran beban usaha tahun ini menjadi Rp3,554 triliun dari sebelumnya Rp3,762 triliun.
Kendati demikian, Verdi optimistis target pendapatan tercapai seiring dengan dukungan perusahaan untuk menangani pandemi COVID-19 dalam bidang logistik obat, alat kesehatan dan layanan kesehatan.
"Target pendapatan sebesar Rp11,7 triliun pada 2020 akan tercapai," ucapnya.
Baca juga: Kimia Farma fokus kembangkan BBO wujudkan ketahanan kesehatan nasional
Baca juga: Kimia Farma pesan 300 ribu rapid test Biozek, tiba Sabtu ini
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020