52 napi asimilasi di Batang dapat paket sembako

22 April 2020 16:25 WIB
52 napi asimilasi di Batang dapat paket sembako
Bupati Batang Wihaji menyerahkan paket sembako pada napi asimilasi . (ANTARA/HO/Dok. Humas Kabupaten Batang)

Kita prioritas penerima bantuan paket sembako pada narapidana asimilasi sebagai orang baru sehingga pemerintah hadir untuk membantu meringankan beban hidup mereka

Sebanyak 52 narapidana asimilasi dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II-B Rowobelang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendapat paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Batang, Rabu siang.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan pemberian paket sembako pada narapidana asimilasi ini sebagai upaya mencegah mereka melakukan tindak pidana lagi setelah keluar dari rutan.

"Berdasar rapat tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 telah disepakati bahwa prioritas yang mendapatkan bantuan paket sembako antara lain narapidana yang mendapatkan asimilasi. Sebanyak 52 napi asimilasi tersebut adalah warga Kabupaten Batang," katanya.

Baca juga: Polres Jakpus libatkan napi asimilasi bagikan bansos di Sawah Besar
Baca juga: Kemenkumham Sulbar libatkan Bhabinkamtibmas awasi narapidana asimilasi


Bupati Wihaji mengatakan para mantan napi yang dibebaskan melalui program asimilasi dan integrasi ini sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

"Kita prioritas penerima bantuan paket sembako pada narapidana asimilasi sebagai orang baru sehingga pemerintah hadir untuk membantu meringankan beban hidup mereka," katanya.

Ia berpesan pada mantan narapidana yang sudah kembali ke lingkungan masyarakat agar tidak melakukan kejahatan ataupun kriminalitas.

Jika mereka memang belum terdata untuk mendapatkan jaring pengaman sosial (JPS), kata dia, segera melapor pada Ketua Rukun Tetangga (RT) dan kepala desa agar bisa mendapatkan bantuan.

Pada kesempatan itu, Bupati Wihaji juga menyerahkan paket sembako pada 350 petugas parkir dan 311 pedagang pasar tiban karena mereka merupakan warga yang terdampak oleh wabah virus corona.

"Petugas parkir dan pedagang pasar tiban sangat terdampak pandemi corona seiring diberlakukanya stay at home sehingga penghasilan mereka turun drastis," katanya.


Baca juga: Tiga tahanan Rutan Kapuas dikabarkan kabur
Baca juga: IPW apresiasi Polisi yang tembak di tempat napi yang kembali berulah

Pewarta: Kutnadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020