Pemerintah mulai melakukan transfer dana sebanyak Rp3,55 juta kepada 168.111 peserta yang lolos Program Kartu Prakerja gelombang pertama pada hari ini....yang penting adalah uang Rp3.550.000 tersebut tidak dapat di-cash-kan
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan proses transfer dana tersebut mulai dilakukan pada sore ini hingga tiga atau lima jam ke depan.
“Saat ini sedang berlangsung proses transfer dana program Kartu Prakerja sebesar Rp3.550.000 ke rekening virtual dari 168.111 peserta tersebut,” katanya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sebanyak 7,65 juta akun daftar Program Kartu Prakerja
Denni menuturkan Rp3,55 juta akan secara penuh ditransfer ke virtual account atau akun virtual peserta, namun yang bisa digunakan di dashboard hanya Rp1 juta terlebih dahulu untuk belanja pelatihan.
Sementara untuk sisa uang yang masuk ke dalam akun virtual sebesar Rp2,55 juta baru dapat digunakan ketika peserta telah menyelesaikan pelatihan pertama.
“Silahkan memilih di delapan platform digital pelatihan yang sesuai karena yang penting adalah uang Rp3.550.000 tersebut tidak dapat di-cash-kan,” tegasnya.
Baca juga: Anggota DPR sarankan Kartu Prakerja diubah jadi modal usaha rakyat
Denni menjelaskan peserta yang telah menerima dana dan SMS pemberitahuan dapat berkunjung ke delapan platform digital untuk membandingkan antara satu pelatihan dengan lainnya sesuai kebutuhan.
“Kalau value-nya dianggap lebih rendah daripada harga, ya jangan dipilih tapi kalau value lebih tinggi dari harga ya silahkan dipilih,” katanya.
Ia menyebutkan saat ini telah ada 200 perusahaan dengan 1.500 jenis pelatihan yang terdapat di delapan platform digital sehingga peserta memiliki hak penuh untuk memilih sesuai dengan minat.
Baca juga: Peneliti soroti korelasi Kartu Prakerja dengan pemulihan perekonomian
“Beberapa pelatihan ini tersedia di multiplatform, jadi tidak hanya satu, bisa saja pelatihan A ada di platform satu, dua, tiga atau pelatihan B ada di platform satu, tujuh, delapan,” katanya.
Selain itu, Denni mengatakan jumlah peserta yang lolos untuk gelombang pertama sebanyak 168.111 orang ini memang lebih sedikit dibandingkan kuota awal yaitu 200.000 peserta.
Ia menjelaskan hal itu terjadi karena setelah pihaknya melakukan pemeriksaan untuk verifikasi terhadap 200.000 peserta yang masuk gelombang pertama ternyata didapatkan hasil akhir sebanyak 168.111 orang.
“Kami melakukan satu layer lagi untuk verifikasi dari peserta untuk memastikan keamanan dari anggaran pemerintah betul-betul turun kepada yang berhak dan dari proses ini didapatkan 168.111 peserta,” katanya.
Baca juga: Hipmi minta BPK audit anggaran program Kartu Prakerja
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020