• Beranda
  • Berita
  • Santri dan warga positif COVID-19, Desa Temboro-Magetan diisolasi

Santri dan warga positif COVID-19, Desa Temboro-Magetan diisolasi

23 April 2020 15:54 WIB
Santri dan warga positif COVID-19,  Desa Temboro-Magetan diisolasi
Jalan menuju Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jatim, sejak Selasa (21/4/2020) ditutup oleh pemkab setempat. Karantina atau isolasi terhadap Desa Temboro itu menyusul adanya kasus santri dan warga yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 di wilayah tersebut. (FOTO ANTARA/Louis Rika/Ag)

Akses menuju Temboro ditutup sejak Selasa (21/4). Kini hanya ada satu jalan untuk ke luar dan masuk bagi warga setempat, petugas posko, dan tenaga medis. Yakni, melalui Desa Kembangan, Tanjungsepreh, dan Jungke

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur memberlakukan karantina atau isolasi terhadap Desa Temboro, Kecamatan Karas menyusul adanya kasus santri dan warga yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru penyebab COVID-19 di wilayah tersebut.

Kepala Posko Darurat Bencana Non-Alam COVID 19 Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa mengatakan karantina wilayah tersebut merupakan bagian dari upaya menghentikan penularan COVID-19 di klaster tersebut.

"Akses menuju Temboro ditutup sejak Selasa (21/4). Kini hanya ada satu jalan untuk ke luar dan masuk bagi warga setempat, petugas posko, dan tenaga medis. Yakni, melalui Desa Kembangan, Tanjungsepreh, dan Jungke," katanya di Magetan, Kamis.

Untuk kegiatan karantina wilayah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polres Magetan. Pihaknya juga mendirikan posko di jalan masuk dari arah Desa Jungke dan di pertigaan Kembangan.

Ia menambahkan dengan pemberlakuan isolasi tersebut, semua warga di wilayah Temboro itu tidak diperbolehkan ke luar meninggalkan desa.

Pihaknya juga terus membagikan bantuan sosial berupa bahan pangan kepada warga terdampak COVID-19 di desa tersebut. Bahkan, pihaknya sudah mulai menyiapkan pendirian dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan warga.

"Lokasi dapur umum nanti berada di rumah warga, bukan di tenda posko," kata Ari Budi Santosa yang juga menjabat kepala pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan itu.

Sesuai data terakhir, katanya, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga kini mencapai 14 orang. Jumlah tersebut naik dari sebelumnya yang hanya 10 0rang.

Adapun keempat pasien tambahan tersebut merupakan warga Kecamatan Karas yang merupakan hasil penelusuran (tracing) karena kontak erat dengan pasien COVID-19 ke-10, yakni warga Magetan yang merupakan pemilik indekos di Desa Temboro, Kecamatan Karas.

Dari 14 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun, dan empat tambahan kasus baru sedang dirawat di RSUD dr Sayidiman Magetan.

Selain ada empat tambahan kasus baru COVID-19, ada 31 santri di kecamatan itu yang menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan "rapid test" (tes cepat) COVID-19. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air dan luar negeri dan saat ini hasil hasi tes "swab" belum keluar, demikian Ari Budi Santosa.

Baca juga: Pemprov Jatim kirim 1.000 alat "rapid test" selidiki klaster Temboro

Baca juga: 31 santri Temboro-Magetan reaktif sesuai hasil "rapid test"

Baca juga: Magetan lakukan pelacakan terkait 43 santri Malaysia positif COVID-19

Baca juga: Magetan lakukan "rapid test" 227 santri Malaysia di Temboro

Baca juga: Melihat keharmonisan Kampung Madinah di Desa Temboro Magetan

 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020