"Kami akan menerima apabila kapasitas rumah sakit yang ditunjuk di daerah sudah penuh. Sepanjang itu belum penuh belum bisa dikirim ke kita," kata Kolonel Khairul Ihsan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ahad.
Apabila satu rumah sakit rujukan di daerah sudah penuh, maka sebaiknya mengkonfirmasi ke rumah sakit rujukan lainnya di daerah setempat.
Baca juga: Seorang anggota Polri positif COVID-19 di Batam
Dan apabila secara akumulasi penuh, baru dirujuk ke RS Galang.
Ia menegaskan, rumah sakit yang dibangun di dalam kompleks Kamp Galang itu bisa menerima pasien.
"Rumah sakit dibangun untuk rakyat Indonesia," kata dia.
Rumah sakit itu akan merawat pasien-pasien yang memang harus mendapatkan perawatan.
Baca juga: Ruangan untuk pasien lelaki positif COVID-19 Batam penuh
"Sepanjang memang harus dirawat, kita rawat. Dan ketentuan merawatnya seleksinya oleh Dinkes Provinsi, ketentuannya demikian," kata dia.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam Kepulauan Riau, Ides Madri menyatakan memang sudah semestinya rumah sakit di Pulau Galang menerima pasien dari daerah setempat, apabila rumah sakit rujukan sudah penuh.
"Semestinya kalau memang kapasitas di rumah sakit rujukan di Batam penuh, tidak boleh ditolak," kata Ides Madri.
Meskipun sejak awal pendirian RS di Galang untuk pekerja migran Indonesia, namun atas dasar kemanusiaan tetap harus menerima pasien dari daerah setempat, lanjut Ides.
Baca juga: Jubir: Beli produk tetangga gerakkan roda perekonomian
Baca juga: ISNU Tulungagung: Kasus Jabalsari bukan klaster tahlilan
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020