Corsight mengatakan akan menggunakan pendanaan tersebut untuk melanjutkan pengembangan, Reuters melaporkan, Minggu (26/4).
Pada bulan Maret, perusahaan asal China, Hanwang Technology, muncul dengan teknologi yang dapat mengenali orang ketika mereka mengenakan masker, karena banyak orang yang menggunakannya untuk melindungi diri dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Corsight mengatakan menawarkan sistem pengenalan wajah yang dapat memproses informasi yang ditangkap kamera video, dan menjadi solusi saat sebagian besar orang berpergian dengan wajah yang tertutup.
Teknologi ini dapat digunakan untuk memberikan peringatan bagi orang-orang yang melanggar karantina mandiri dan pergi ke tempat-tempat umum sambil menutup wajah mereka dengan masker, kata Corsight.
Jika ditemukan seseorang dengan COVID-19 dalam sebuah organisasi, sistem dapat dengan cepat menghasilkan laporan orang-orang yang berada di dekat orang yang sakit, menurut perusahaan tersebut.
Corsight mengatakan memiliki sistem permanen yang dipasang di bandara dan rumah sakit Eropa, kota-kota di Asia, di perbatasan dan departemen kepolisian Amerika Selatan, serta di bank dan tambang Afrika.
Corsight, yang berbasis di Tel Aviv, didirikan pada akhir 2019 dan memiliki 15 karyawan. Perusahaan tersebut adalah anak perusahaan dari Cortica Group, yang telah mengumpulkan pendanaan lebih dari 70 juta dolar AS untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Nodeflux lengkapi sistem verifikasi data perbankan lewat AI
Baca juga: San Francisco akan larang teknologi pengenal wajah
Baca juga: Brazil gunakan teknologi pengenal wajah untuk amankan Copa America
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020