• Beranda
  • Berita
  • Cara tetap terhidrasi selama puasa tanpa banyak minum air

Cara tetap terhidrasi selama puasa tanpa banyak minum air

28 April 2020 12:16 WIB
Cara tetap terhidrasi selama puasa tanpa banyak minum air
Ilustrasi jus buah (Pixabay)
Saat puasa, idealnya kita mengkonsumsi air 2,5 sampai 3 liter air sehari untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Namun seringnya kita suka malas minum air banyak-banyak di malam hari setelah berbuka atau jelang subuh.

Jangan khawatir, ada sejumlah makanan kaya air yang bisa dikonsumsi sebagai alternatif minum air bergelas-gelas.

Semangka adalah pilihan buah yang tepat jika Anda ingin mendapatkan kandungan air mengingat semangka 92 persen terdiri dari air. Air di dalam semangka mengandung garam, kalsium dan magnesium, komponen yang sempurna untuk menghidrasi tubuh setelah puasa lama.

Baca juga: Jaga pola makan seimbang saat jalani puasa di tengah pandemi corona

Baca juga: "Pemanasan" agar tubuh lebih siap berpuasa


Kalau bosan makan buah semangka, bisa dijadikan salad lezat dengan aneka saus (dressing).

Susu juga bisa jadi pilihan pengganti air yang bagus untuk menghidrasi tubuh. Makan semangkuk sereal dengan susu saat berbuka bisa jadi ide yang bagus.

Sup juga bisa jadi cara untuk menghidrasi tubuh. Pilih sup bening alih-alih yang bertekstur kental penuh krim.

Smoothies bisa jadi pilihan segar saat sahur karena kaya serat yang bisa memperlambat naiknya gula darah sehingga menjaga tubuh agar tidak cepat lemas saat puasa.

Hindari gorengan dan makanan asin karena bisa membuat dehidrasi. Ganti dengan air kelapa dan wortel mini sebagai camilan.

Saat berbuka, Anda bisa makan salad berisi selada dicampur timun dan tomat untuk meningkatkan kadar air dalam tubuh.

Aplikasikan pelembap kulit untuk mengunci kelembapan setiap Anda habis mandi, Gulf News dikutip Selasa.

Baca juga: Penderita sakit maag jangan dulu santap makanan ini Ramadhan

Baca juga: Tips berpuasa lancar tanpa gangguan perut

Baca juga: Agar tubuh tetap fit saat puasa di cuaca panas

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020