Bantuan kemanusiaan tersebut berupa 250 paket beras sehingga total bantuan berupa 1,3 ton beras dan 32 dus mi instan.
"Mungkin jika pada bulan puasa sebelumnya masjid selalu ramai dengan berbagai aktivitas peribadatan yang tidak menutup kemungkinan para marbot juga mendapatkan berkah berupa santunan dari jemaah, kali ini tak demikian," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ketua MPR: Bantu Petani dan Nelayan yang produktif di tengah pandemi
Menurut dia, pandemi COVID-19 menuntut umat Islam beribadah dari rumah sehingga masjid sepi, jemaah tidak tampak sehingga marbot pun turut kena imbasnya.
Walaupun demikian, kata dia, marbot tetap setia menjaga kebersihan dan kemuliaan masjid sehingga gotong royong dari masyarakat mudah-mudahan bisa membawa pesan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi COVID-19.
Begitu pula dengan para napi lembaga pemasyarakatan yang kini menjalani asimilasi di rumah masing-masing sehingga bisa berbaur kembali di tengah masyarakat.
Ia berharap bantuan tersebut bisa menjadi pendorong dan penyemangat bahwa masih banyak yang peduli dengan mereka.
"Kita berusaha menyentuh mereka dengan kebaikan sehingga bisa memahami bahwa kebaikan sekecil apa pun selalu lebih baik dibanding melakukan tindak kejahatan. Kepedulian terhadap sesama seperti ini diharapkan bisa mengetuk pintu hati mereka agar tidak lagi melakukan kejahatan seperti pada masa lampau," ujarnya.
Bamsoet mengajak umat Islam khususnya maupun umat agama lain pada umumnya untuk bersama sejenak merenungi kehadiran pandemi COVID-19 yang telah membuat semua pemeluk agama tidak bisa menjangkau rumah ibadah.
Baca juga: Ketua MPR nilai penerapan PSBB belum maksimal
Menurut dia, tidak hanya umat islam, umat agama lain pun bernasib serupa, misalnya gereja, vihara, dan kuil tertutup untuk sementara.
"Dari segi ilmu pengetahuan, para ahli virus sedang mendalami karakter COVID-19 untuk dicari formulasi vaksin yang sesuai sebagai penangkalnya," katanya.
Sebagai umat yang percaya terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, kata Bamsoet, tidak boleh lupa untuk berserah diri dan memohon ampunan kepada-Nya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020