"Ini (pandemi) tentu situasi yang sangat tidak kita harapkan. Kami tidak melihat situasi ini sebagai ceruk baru, tapi, bagaimana kami bisa berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronic Indonesia, Denny Galant, saat peluncuran virtual Galaxy Tab S6 Lite, Kamis.
Baca juga: Samsung luncurkan tablet Galaxy Tab S6 Lite
Baca juga: Samsung siapkan promo jelang Ramadan
Samsung tidak menyebutkan pengaruh situasi terkini terhadap penjualan, namun, berdasarkan data mereka, trend pencarian untuk Galaxy Tab di mesin pencari Google naik 20 persen setelah berlaku kebijakan bekerja dari rumah.
Denny menduga salah satu alasannya adalah banyak orang yang mencari perangkat yang bisa digunakan untuk bekerja sekaligus hiburan.
"Tablet ternyata bisa menggabungkan produktivitas dan hiburan dalam satu perangkat," kata Denny.
Bisnis tablet Samsung di Indonesia tumbuh sekitar 20 persen sepanjang 2019 lalu, mereka mengklaim merebut pangsa pasar 50 persen pada tahun tersebut. Perangkat kelas menengah seharga Rp4 juta hingga Rp9 juta bahkan meraih pangsa pasar yang lebih besar, sekitar 70 persen.
Samsung beradaptasi dengan situasi yang berubah saat ini, mereka mulai memberikan platform belanja agar konsumen bisa membeli barang tanpa harus keluar rumah.
Layanan jarak jauh juga berlaku untuk purna jual, Samsung memperkenalkan layanan jemput dan antar untuk perangkat yang perlu diperbaiki.
Baca juga: Pemurni udara laris ketika wabah corona
Baca juga: Tidak secanggih Siri, Samsung akan matikan asisten S Voice
Baca juga: Review-Samsung Galaxy A01, dilengkapi fitur penunjang belajar di rumah
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020