Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mengawal aspirasi pekerja di wilayah setempat sekaligus mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan, khususnya di tengah pandemi COVID-19 dan Hari Buruh Internasional 2020.Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif
"Kami tetap akan ikthiar mengawal aspirasi teman-teman buruh," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis malam.
Pada Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei, ia juga meminta serikat dan organisasi buruh bijak dan mengimbau tidak turun ke jalan atau unjuk rasa.
Terlebih, kata dia, saat ini di kawasan "Surabaya Raya" yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sedang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Khawatirnya, aturan physical distancing tidak terlaksana dan dikhawatirkan menimbulkan ledakan jumlah pasien positif COVID-19," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Baca juga: Jelang Hari Buruh, LIPI: buruh sektor informal jauh dari sejahtera
Khofifah berharap peringatan Hari Buruh dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh pekerja Indonesia dalam menyikapi COVID-19 yang turut melemahkan perekonomian negara.
"Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, sebab semua ikut terdampak," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, berharap para buruh dapat memahami kondisi pandemi saat ini demi kebaikan bersama.
Sebagai gantinya, kata dia, para buruh dapat tetap menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial.
"Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif," tutur Khofifah.
Baca juga: Hari Buruh akan diperingati dengan baksos pembagian APD
Baca juga: Peringati Hari Buruh, FSPMI lakukan aksi melalui medsos
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020