Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat jumlah pengangguran terbuka di provinsi ini hingga Februari 2020 tercatat mencapai 800.000 orang.Meski demikian pada Februari ini sudah terjadi perlemahan perekonomian di Jawa Tengah
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Selasa, mengatakan, survei ketenagakerjaan tersebut dilakukan pada Februari 2020, sebelum banyak terpengaruh COVID-19.
"Meski demikian pada Februari ini sudah terjadi perlemahan perekonomian di Jawa Tengah," katanya.
Menurut dia, jumlah pengangguran sebanyak itu merupakan 4,25 persen dari total angkatan kerja di Jawa Tengah yang bekerja yang jumlahnya mencapai 17,98 juta orang.
Tingkat pengangguran Jawa Tengah di Februari 2020 mengalami peningkatan di banding periode yang sama 2019 yang mencapai 78.000 orang atau 4,22 persen.
"Dalam setahun terakhir secara absolut terdapat penambahan pengganggutan sebanyak 14.000 orang," katanya.
Adapun jika dilihat dari tingkat pendidikannya, lanjut dia, kelompok penduduk tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati urutan pertama pengangguran di Jawa Tengah yang mencapai 7,50 persen.
Selain itu, ia juga menyebut 10,52 juta atau 58,49 persen angkatan kerja di Jawa Tengah bekerja di kegiatan informal, sementara sisinya di sektor formal.
Baca juga: Lulusan SMK dominasi pengangguran di Jateng
Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan I sebesar 2,6 persen
Baca juga: Jateng alami deflasi 0,01 persen pada April 2020
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020