Momen pertama penyebutan nama Najwa tercatat saat penyerahan Laporan Penyempurnaan Rancangan Peraturan DPR tentang Tata Tertib oleh Ketua Badan Legislasi DPR, Supratman Andi Agtas, kepada pimpinan DPR.
"Kirim foto untuk Najwa... Hidup Najwa," ujar sejumlah anggota DPR yang suaranya terdengar namun tak terlihat dalam video rapat paripurna yang ditayangkan akun YouTube DPR .
Baca juga: Sahroni sesalkan kritikan Najwa generalisir anggota DPR
Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, tertawa, sembari Ketua DPR, Puan Maharani, dan Agtas terus melanjutkan prosesi serah terima laporan secara simbolis tersebut.
Momen kedua penyebutan nama Najwa dilakukan saat penyerahan Laporan Pembahasan Rancangan Kerja Anggaran DPR Tahun Anggaran 2021 oleh pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Agung Budi Santoso, kepada Puan.
"Kirim Najwa, Pak Ketua," suara anggota DPR lagi.
Lalu, momen berikutnya terjadi saat Azis Syamsuddin menerangkan soal bagaimana mekanisme laporan kunjungan kerja ke daerah pemilihan saat reses di tengah pandemi Covid-19.
"Kami diskusikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, bahwa kundapil Bapak/Ibu dan masalah sosialisasi empat pilar, kebetulan ada teman-teman yang dari MPR, itu bisa dilakukan dengan penggantian pembelian bahan sembako," ujar dia.
Kemudian ia menerangkan teknis laporan kundapil yaitu laporan harus dilengkapi dengan foto dan kalau bisa juga dengan laporan pemberitaan.
Mendengar kata 'pemberitaan', seorang anggota DPR yang tak terlihat wajahnya kemudian menyebut nama Najwa yang langsung direspons Syamsuddin.
"Kalau Najwa, nanti bapak saja, nanti Pak Teri nanti ya," kata dia, sembari menahan tawa menanggapi politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, yang tak terlihat wajahnya dalam video di akun YouTube DPR itu.
Terakhir, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, menerangkan kinerja anggota dewan di komisinya selama masa pandemi Covid-19.
Kali ini, ia tidak menyebut nama Najwa. Namun, Bima menyatakan merasa keberatan jika ada orang yang mengatakan anggota dewan abai terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat selama pandemi Covid-19.
"Dalam forum yang terhormat ini, kami menyampaikan bahwa naif kalau sampai kita-kita ini dianggap abai terhadap persoalan rakyat dan persoalan masyarakat," kata dia.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020