Kasus penularan lokal di Hong Kong dilaporkan nihil selama lebih dari dua pekan, dan tidak terjadi kasus baru selama tujuh dari sepuluh hari terakhir.
Senin (4/5) kemarin, tercatat hanya satu kasus baru dari luar negeri, sehingga total kasus infeksi virus corona menjadi 1.041, dengan empat kematian.
Baca juga: Pegawai negeri Hong Kong kembali bekerja mulai pekan depan
Baca juga: Melawan virus corona ala Hong Kong
Sebelumnya, aturan mengenai larangan berkumpul lebih dari empat orang diumumkan pada akhir Maret di Hong Kong, ketika terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang dibawa orang-orang sepulang dari Eropa, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Pada 8 Mei mendatang, pemerintah akan kembali mengizinkan perkumpulan di tempat publik untuk tidak lebih dari delapan orang. Beberapa tempat publik lain yang sempat ditutup selama sebulan belakangan juga akan dibuka kembali.
Siswa-siswa akan kembali bersekolah pada akhir bulan ini. Sementara pemandian umum, bar karaoke, dan kelab malam akan tetap ditutup.
Pembukaan kembali tempat umum memberikan kelegaan bagi pengelola restoran dan bar.
Baca juga: Kesengsaraan pandemi corona paksa restoran ular Hong Kong tutup bisnis
Selain itu, pembatasan berkumpul hanya delapan orang dianggap efektif mencegah gerakan protes massa anti-pemerintahan dalam jumlah besar.
Bagaimanapun, setelah tertunda untuk mencegah penularan virus, protes massa di Hong Kong di perkirakan akan berlanjut pada tahun depan setelah wabah ini terkendali, mengingat kemarahan massa anti-pemerintah belum usai.
Baca juga: Hong Kong larang perkumpulan di tempat umum lebih dari empat orang
Sumber: Reuters
Pewarta: Suwanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020