• Beranda
  • Berita
  • Giro d'Italia dan Vuelta Espana akan diselenggarakan pada Oktober

Giro d'Italia dan Vuelta Espana akan diselenggarakan pada Oktober

6 Mei 2020 03:31 WIB
Giro d'Italia dan Vuelta Espana akan diselenggarakan pada Oktober
Para pebalap berkompetisi di jalan utama dekat Mitzpe Ramon dalam lomba sepeda Giro d'Italia ke-101 di Stage 3 229 km dari Beersheba ke Eilat, Israel, Minggu (6/5/2018). (REUTERS/Amir Cohen)
Dua ajang balap sepeda paling bergengsi Giro d'Italia dan Vuelta Espana akan diselenggarakan pada Oktober, demikian diumumkan Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) seturut laman resminya pada Selasa.

Pada kesempatan tersebut, UCI juga merilis jadwal revisi untuk musim 2020 yang mengalami banyak perubahan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Menteri Olahraga Prancis tak jamin Tour de France tetap digelar

Menurut jadwal tersebut, Giro d'Italia akan dimulai pada 3 Oktober, sedangkan Vuelta Espana akan dimulaipada 20 Oktober. Selain itu, pada Oktober juga akan berlangsung empat balapan satu hari (criterium) papan atas.

Musim Tur Dunia akan dimulai secara resmi pada 1 Agustus ditandai dengan ajang Stade Bianche criterium, dan ditutup dengan Tourof Lombardy pada 31 Oktober.

Tiga tur terbesar yakni Giro, Vuelta, dan Tour de France akan diselenggarakan dalam rentang waktu tersebut, meski Vuelta baru akan selesai pada 8 November.

UCI mengatakan jadwal baru akan memberi kesempatan terbaik bagi berbagai tipe pebalap sepeda untuk berlomba dalam rentang waktu pendek.

Badan balap sepeda itu sedang menggodok peraturan-peraturan kesehatan untuk tim, para pebalap, dan panitia pelaksana, kata presiden UCI David Lappartient.

"Kami memonitor situasi di seluruh dunia dengan sangat seksama dan proyek kami dapat berubah tergantung pandemi," ucap Lappartient melalui video.

Baca juga: Tour de France mundur ke 29 Agustus-20 September

Pada bulan lalu UCI mengatakan Tour de France akan diselenggarakan pada 29 Agustus sampai 20 September setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron memperpanjang penerapan pembatasan aktivitas warga akibat pandemi COVID-19 sampai 1 Agustus.

"Tidak menyelenggarakan Tour de France akan menjadi suatu bencana. Jika tidak dapat diselenggarakan pada September, menurut saya kamiakan berada di situasi yang sangat sulit terkait jadwal," kata Lappartient.

Dengan hampir 200 pebalap sepeda berjejalan di peloton dan ribuan penggemar menyaksikan balapan di tepi-tepi jalan, balap sepeda menghadapi tantangan unik untuk menjaga kesehatan para atlet dan penggemarnya.

"Ada banyak pertanyaan. Kami sedang mengerjakan sejumlah pengaturan untuk diterapkan kepada panitia pelaksana, tim-tim, dan para pebalap," tegasnya.

Halaman selanjutnya: Giro akan diselenggarakan...

Penjadwalan yang rumit

Giro akan diselenggarakan selama 23 hari yang berakhir pada 25 Oktober, sedangkan Vuelta akan berakhir pada 8 November setelah tiga etape pertama yang awalnya direncanakan berlangsung di Belanda dicoret.

Dengan telah banyak ajang balap sepeda yang ditangguhkan, UCI, panitia pelaksana, dan tim-tim menghadapi situasi rumit setelah mengatakan tiga Tur utama dan lima balapan criterium papan atas akan tetap diselenggarakan.

Ajang criterium Milan-San Remo kini dijadwalkan berlangsung pada 8 Agustus, sedangkan Liege-Bastogne-Liege dijadwalkan berlangsung pada 4 Oktober, Tour des Flanders pada 18Oktober, Paris-Roubaix pada 25 Oktober, dan Tour of Lombardy pada 31 Oktober.

Ajang Paris-Roubaix akan menyelenggarakan balapan kategori putri untuk pertama kalinya dalam hari yang sama dengan kategori putra, kata panitia pelaksana Amaury Sport Organisation (ASO).

Baca juga: Tour de France mungkin batasi jumlah penonton pada tiga hari pertama

Hari pertama pelaksanaan Vuelta kini akan berlangsung saat Giro d'Italia memasuki etape-etape akhir, namun UCI mengatakan mereka tidak memiliki banyak pilihan.

"Vuelta akan melalui Pyrenees, dan pada pertengahan November itu akan begitu berisiko karena cuaca dan minimnya cahaya," papar Lappartient.

Seandainya musim gagal diselesaikan, balap sepeda akan berada dalam situasi "bencana," tambah pria Prancis itu, meski operasional balap sepeda tidak tergantung pada hak siar televisi.

"Olahraga kami berdasarkan kepada sponsor-sponsor individual, dan itulah yang dapat menyelamatkan tim-tim kami," pungkasnya.

Baca juga: Froome khawatir penggemar tetap berkumpul demi saksikan Tour de France
Baca juga: Thibaut Pinot tak sabar berlatih di jalanan

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020