• Beranda
  • Berita
  • Waspadai gelombang tinggi empat meter di Laut Maluku, kata BMKG

Waspadai gelombang tinggi empat meter di Laut Maluku, kata BMKG

6 Mei 2020 10:22 WIB
Waspadai gelombang tinggi empat meter di Laut Maluku, kata BMKG
FOTO ARSIP - Tim SAR gabungan mencari tiga orang anak buah kapal KM. Sumber Nelayan 26 yang dilaporkan jatuh ke laut sekitar Perairan Kepulauan Aru, Maluku sejak Minggu, (15/9) sekitar pukul 01:30 WIT. (FOTO ANTARA/Daniel Leonard)

Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berbahaya bagi nelayan dan  berpeluang terjadi di Laut Arafuru

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga mencapai empat meter di Laut Maluku yang berlaku pada 6-7 Mei 2020.

"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berbahaya bagi nelayan dan  berpeluang terjadi di Laut Arafuru," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Ambon Ashar di Ambon, Provinsi Maluku, Rabu.

Gelombang setinggi 1,25 -1,50 meter (waspada) juga berpeluang terjadi di Laut Banda, di Perairan Kepulauan Sermata- Leti, Kepulauan Babar hingga Tanimbar, perairan kepulauan Kei hingga Aru.

Ia mengatakan tinggi gelombang diakibatkan terdapatnya dua pusat tekanan rendah (1007 hPa- 1010 hPa) di Samudera Hindia sebelah barat Lampung dan Laut Banda.

Tiga sirkulasi udara terpantau di Laut Natuna, Perairan Halmahera dan Samudera Pasifik di utara Jayapura .

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya dari utara hingga timur dengan kecepatan 5-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 5- 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di pantai barat Sumatera, perairan selatan Jawa dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran.

Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1.5 meter.

Sementara risiko tinggi untuk kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, risiko tinggi jika menghadapi kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada, " demikian Ashar.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang empat meter di laut Maluku

Baca juga: Masyarakat diperingatkan waspadai gelombang tinggi di laut Arafura

Baca juga: Gelombang tinggi bayangi sejumlah perairan di Maluku

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020