Sebanyak 24 tenaga medis terdiri atas bidan dan perawat di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berdasarkan hasil rapid test dinyatakan reaktif dan berpotensi terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).hasil tracking kontak dengan dokter yang positif COVID-19
"Mereka yang menjalani rapid test positif tersebut sebelumnya merupakan hasil tracking kontak dengan dokter yang positif COVID-19," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu.
Menurut dia, 24 tenaga medis yang terdiri atas perawat dan bidan ini berkategori orang tanpa gejala (OTG) dan kondisinya masih sehat serta menjalani karantina di sebuah rumah sakit.
"Sebanyak tiga dari 24 tenaga medis tersebut berasal Kecamatan Banyuputih, Kandeman, dan Bawang," kata Wihaji didampingi Kepala Dinas Kesehatan Batang Mukhlasin.
Baca juga: Dua dokter terpapar COVID-19 di Batang dinyatakan sembuh
Baca juga: Pemkab Batang lakukan antisipasi kedatangan 9 ribu pemudik
Ia mengatakan dengan bertambahnya jumlah warga terpapar COVID-19 maka warga diminta benar-benar mematuhi apa yang sudah diinstruksikan oleh pemerintah mengingat jika jumlah pasien positif terus meningkat maka daya tampung ramah sakit tidak akan mampu lagi dan harus dibawa ke luar daerah.
"Oleh karena, tolong jangan sepelekan imbauan ataupun ketentuan yang ditetapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. Jangan sampai, jumlah terpapar virus corona di Batang terus bertambah," katanya.
Pada kesempatan itu, Wihaji juga minta pada pihak Rumah Sakit QIM menutup sementara poli rawat jalan seiring dengan meningkatnya jumlah warga terpapar virus corona.
"Saya sudah melayangkan surat tertanggal 5 Mei 2020 agar Rumah Sakit QIM menutup sementara pelayanan poli rawat jalan selama 14 hari," katanya.
Baca juga: Gubernur Jateng cek persiapan tempat karantina di Kendal-Batang
Baca juga: Status 65 pekerja PLTU Batang ODP COVID-19
Baca juga: Polres Batang perketat pengawasan masyarakat di tempat istirahat
Pewarta: Kutnadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020