Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Jawa Timur, menyatakan ada tambahan tujuh warga di satu desa yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona sehingga total kasus akumulatif menjadi 30 orang.Per Selasa (5/5) ada 10 hasil swab yang kami terima. Dari jumlah itu, tujuh terkonfirmasi positif dan tiga lainnya negatif
"Per kemarin (Selasa, 5/5) sudah ada 10 hasil swab yang kami terima. Dari jumlah itu, tujuh (sampel) terkonfirmasi positif dan tiga lainnya negatif," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono di Tulungagung, Rabu.
Baca juga: Pabrik rokok Mustika diwajibkan tutup operasional 14 hari
Ia menjelaskan 10 hasil uji swab tersebut kesemuanya merupakan sampel milik warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol yang sebelumnya terdeteksi reaktif COVID-19 berdasar pemeriksaan sampel darah menggunakan tes cepat.
Sebelumnya, lanjut Bambang, dari desa yang sama telah ditemukan dua warga yang positif COVID-19 berdasar hasil uji swab tenggorokan yang dikirim ke Balitbangkes Kemenkes, Jakarta.
Desa Jabalsari merupakan episentrum baru penularan corona di Tulungagung sejak ditemukannya satu warga yang juga tokoh agama berlatar pendidik, terkonfirmasi positif COVID-19.
Sejak itu dilakukan pelacakan masal, melibatkan 1.183 warga, karena pasien COVID-19 pertama di Desa Jabalsari itu sempat menggelar acara tahlilan di rumahnya yang dihadiri ribuan warga.
Baca juga: ISNU Tulungagung: Kasus Jabalsari bukan klaster tahlilan
Banyaknya potensi penularan memaksa Pemkab Tulungagung, atas rekomendasi tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat, Desa Jabalsari diberlakukan karantina wilayah.
Semua akses masuk/keluar desa ditutup total. Warga tidak diperbolehkan keluar, kecuali mengantongi izin dari pemdes setempat.
"Dari total 18 warga yang tes cepatnya reaktif atau positif terinfeksi dan ditindaklanjuti dengan swab tenggorokan, enam yang belum keluar hasilnya dari Balitbangkes, Kemenkes," kata Bambang.
Untuk tiga warga Desa Jabalsari yang hasil swapnya negatif, akan dilakukan swap tenggorokan ulang Kamis (7)5).
Baca juga: Polres Tulungagung latih personel protokol pengawalan jenazah COVID-19
Saat ini keseluruhan warga Jabalsari yang reaktif tes cepatnya diisolasi di rusunawa IAIN Tulungagung.
Secara klinis kondisi mereka tidak menunjukkan gejala mirip COVID-19 atau berstatus OTG (orang tanpa gejala).
"Jika nanti hasil rapid tes menunjkan LGG positif dan swap negatif dinyatakan sembuh, dan jika rapid menunjukkan LGM positif dan swap menunjukkan negatif maka perlu dites cepat ulang," katanya.
Baca juga: Ratusan warga sekampung di Tulungagung jalani "rapid test" massal
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020