Warga NTB sembuh dari COVID-19 capai 81 orang

7 Mei 2020 21:14 WIB
Warga NTB sembuh dari COVID-19 capai 81 orang
Sejumlah buruh panggul menggunakan masker untuk mencegah tertular dari virus corona saat bekerja di pasar Mandalika, Bertais, Mataram, NTB, Rabu (6/5/2020). Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah warga provinsi itu yang sembuh dari virus corona hingga Kamis (7/5) bertambah 23 orang, sehingga secara keseluruhan menjadi 81 orang. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww/aa.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah warga provinsi itu yang sembuh dari Corona Virus Deasese (COVID-19) hingga Kamis (7/5) bertambah 23 orang, sehingga secara keseluruhan menjadi 81 orang.

"Tambahan pasien sembuh itu setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dengan hasil semuanya dinyatakan negatif," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB HL Gita Ariadi, Kamis.

Gita merincikan 23 pasien yang dinyatakan sembuh itu, antara lain tiga orang dari kota Mataram, yakni pasien nomor 33 inisial PTS berjenis kelamin perempuan usia 42 tahun warga Kelurahan Monjok, kemudian pasien nomor 47 inisial AJ, perempuan, usia 88 tahun warga Kelurahan Monjok, dan pasien nomor 229 inisial S (57) warga Kelurahan Cakranegara Barat.

Baca juga: Penanganan COVID-19 berbasis lingkungan dicanangkan di Mataram-NTB

Selanjutnya, Sekda Provinsi NTB menyebutkan sembilan orang dari Kabupaten Lombok Barat, yakni pasien nomor 40 inisial AS, laki-laki usia 49 tahun warga Desa Dasan Tereng. Pasien nomor 112 inisial R (30) warga Desa Sigerongan, Kabupaten Lombok Barat, pasien nomor 113 inisial RPL usia 54 tahun warga Desa Sandik, Kabupaten Lombok Barat, pasien nomor 119 inisial A (38) warga Desa Gili Gede, Kecamatan Sekotong, dan pasien nomor 175 inisial LI (42) warga Desa Kekeri.

Selanjutnya, pasien nomor 176 inisial A (46) warga Desa Kekeri. Pasien nomor 177 inisial F (40) Desa Kekeri. Pasien nomor 115 inisi AA (57) warga Desa Lembah Sembaga, pasien nomor 118 inisial N (38) penduduk Desa Duman. Kemudian, lima orang dari Kabupaten Lombok Tengah, yakni pasien nomor 68 inisial H (64) laki-laki warga Desa Sukarara dan pasien nomor 69 inisial MIS (37) laki-laki warga Desa Mantang.

Pasien nomor 71 inisial A (38) laki-laki warga Desa Tanak Beak, pasien nomor 86 inisial MZ (28) laki-laki penduduk Desa Tanak Beak. Pasien nomor 110 inisial AK (55) warga Desa Jelantik.

Baca juga: Positif Covid-19 di NTB bertambah 17 dan satu diantaranya bayi 3 bulan

Baca juga: Puncak kasus COVID-19 di NTB diproyeksikan Agustus, sebut gubernur


Selain itu, lima orang dari Kabupaten Lombok Timur, yakni pasien nomor 94 inisial M (33) perempuan warga Desa Sakra, pasien nomor 95 inisial S (30) perempuan warga Desa Moyot, pasien nomor 217 inisial US (70) warga Desa Gapuk, pasien nomor 219 inisial AN (32) warga Desa Paok Montong, pasien nomor 220, inisial H (42) penduduk Desa Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur.

Sementara itu, terdapat 12 orang yang dinyatakan positif Corona dan satu orang meninggal dunia, yakni pasien nomor 233 inisial SM, perempuan usia 69 tahun warga Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien meninggal setelah dirawat selama 7 hari di RSUD Provinsi NTB.

"Dengan adanya tambahan 12 kasus baru terkonfirmasi positif, 23 tambahan sembuh baru, dan 1 kematian baru, maka jumlah pasien positif di Provinsi NTB menjadi 312 orang, dengan perincian 81 orang sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 225 orang masih positif dan dalam keadaan baik," kata Gita.

Baca juga: 25 persen COVID-19 di NTB berasal dari transmisi lokal

Baca juga: Balita 2 tahun pengidap COVID-19 di NTB dinyatakan sembuh


Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi.

"Seluruh masyarakat diimbau untuk disiplin dan patuh terhadap protokol pencegahan COVID-19. Dibutuhkan kerja sama dan gotong royong seluruh elemen masyarakat untuk memutus mata rantai penularan virus corona, terutama untuk melindungi orang-orang terdekat kita serta kelompok masyarakat rentan, yaitu lanjut usia, yang memiliki penyakit kormobid dan penyakit kronis, serta kelompok bayi dan balita," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020