Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan adanya klaster baru terjangkit COVID-19 yang berasal dari petugas keamanan asal Nepal yang bekerja pada sebuah pasar swalayan di daerah Cheras, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur.Amat penting bagi majikan dan semua pekerja supaya senantiasa ikut norma baru yang betul di tempat kerja masing-masing
"Hingga 7 Mei 2020 jam 12.00 sebanyak sepuluh kasus positif COVID-19 telah dilaporkan dalam klaster ini yang melibatkan sembilan warga negara Nepal dan seorang warga negara Malaysia," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hashim Abdullah di Putrajaya, Kamis.
Dia mengatakan penyebab terjangkitnya bagi klaster ini masih di dalam penyelidikan sedangkan langkah-langkah pembendungan dan pencegahan telah diambil seperti menjalankan pengujian COVID-19 atas semua pekerja dan kontak rapat mereka.
"Semua kasus warga negara Nepal dalam klaster ini tinggal di kediaman yang sama di Cheras. Tes COVID-19 telah dijalankan atas penghuni kediaman mereka, pengawal dan petugas keamanan di pusat swalayan tersebut, dan juga pekerja pasar yang terkait rapat," katanya.
Baca juga: Pasar Chow Kit Kuala Lumpur dijaga tentara
Baca juga: Aktivitas bisnis di Kuala Lumpur beroperasi kembali
Sejauh ini, ujar dia, sebanyak 436 orang telah disaring di mana 10 kasus didapati positif, 347 kasus negatif dan 79 orang masih menunggu keputusan.
Kantor Kesehatan Daerah (PKD) Cheras dan Titiwangsa akan terus menjalankan pemantauan atas kenaikan kasus COVID-19 berkaitan klaster ini.
"Semua kontak terdekat setiap kasus telah dipanggil untuk tujuan tes dan pendidikan kesehatan juga telah diberikan," katanya.
Para majikan pelbagai sektor ekonomi yang diizinkan beroperasi perlu patuh kepada syarat-syarat dan prosedur operasi standar (SOP) yang ditetapkan oleh pihak pemerintah berdasarkan sektor masing-masing.
"Amat penting bagi majikan dan semua pekerja supaya senantiasa ikut norma baru yang betul di tempat kerja masing-masing," katanya.
Norma baru tersebut adalah mengelakkan berada di kawasan yang sesak, mengelakkan berada di kawasan yang tertutup secara beramai-ramai pada masa yang sama, seperti di ruang makan di tempat kerja.
Kemudian jaga jarak satu meter ketika berbicara dengan orang lain.
"KKM akan terus memantau perkembangan ini melalui informasi yang diperoleh dari pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Warga akan sennantiasa diinformasikan semua perkembangan terkini mengenainya. Begitu juga, KKM akan memastikan langkah pencegahan dan dukungan yang sewajarnya yang dilaksanakan secara terus menerus," katanya.
Baca juga: Malaysia larang WNA masuk negaranya
Baca juga: Garuda Indonesia tetap layani penerbangan dari Kuala Lumpur
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020