Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Jumat, menilai petugas tergolong berhasil memutus mata rantai penularan. Kondisi itu dapat dilihat dari banyaknya pasien COVID-19 yang tunggal, tidak membentuk klaster.
Di Kepri, kata dia jumlah pasien positif COVID-19 yang tidak membentuk klaster sebanyak 27 orang.
Baca juga: Kemhan gandeng Japfa bagikan makanan siap saji untuk tenaga medis
"Ini artinya proses penanganannya berhasil, dan orang-orang yang tertular itu memiliki kesadaran yang tinggi melaksanakan protokol kesehatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain," katanya, yang juga Plt Kadis Kesehatan Kepri.
Jumlah klaster di Kepri sebanyak tujuh klaster berdasarkan hasil penelusuran tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kepri. Klaster yang paling "ganas" di Dinas Pemberdayaan Perempuan Batam, dengan jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 17 orang.
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jayapura dinyatakan sembuh
"Ada klaster baru yang masih ditelusuri lebih mendalam yakni Klaster Bengkong Batam dan Klaster Jamaah Tabligh asal India," katanya.
Jumlah pasien positif COVID-19 di Kepri 101 orang, terdiri dari 72 orang warga Kepri, dan 29 orang warga luar Kepri yang dirawat di RS Galang. Jumlah warga Kepri yang berstatus sebagai pasien positif COVID-19 yang dikarantina 6 orang, pasien yang dirawat 14 orang, pasien yang sembuh 39 orang dan pasien yang meninggal dunia 10 orang.
Sementara pasien COVID-19 yang dirawat di RS Galang tinggal 5 orang setelah 24 orang lainnya dinyatakan sembuh. Mereka ditetapkan sebagai klaster KM Kelud.
"Semakin hari, banyak pasien COVID-19 yang sembuh. Ini merupakan kabar baik," katanya.
Baca juga: Klaster Temboro tambah kasus positif di Probolinggo jadi 23 orang
Baca juga: Delapan pasien positif COVID-19 jalani perawatan di RSUD Yowari
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jayapura dinyatakan sembuh
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020