Evakuasi menggunakan perahu karet berlangsung di Gampong Punie, Aceh Besar, Jumat malam.
Selanjutnya, satu keluarga terdiri tujuh jiwa tersebut dibawa ke SDN Garot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, yang dijadikan tempat pengungsian korban banjir.
Baca juga: Ratusan korban banjir di Aceh Besar mengungsi di gedung sekolah
Baca juga: Banjir dan longsor landa enam daerah di Aceh
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah Sumatera Selatan bakal hujan lebat
Direktur Polisi Air dan Udara Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro yang memimpin langsung proses evakuasi mengatakan sebelum satu keluarga ini sempat bertahan. Namun karena debit air banjir semakin tinggi, akhirnya mereka minta dievakuasi.
"Mereka harus dievakuasi karena ketinggian air di rumah mereka sudah mencapai se-dada orang dewasa. Ketujuh korban sudah diantar ke pos pengungsian," kata Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro.
Didampingi Kepala Seksi Intelijen Ditpolairud Polda Aceh AKP Saiful Hadi, Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro mengatakan di lokasi evakuasi tersebut masih ada yang bertahan di rumah masing-masing.
"Mereka yang bertahan tersebut rumahnya tinggi. Kalau nanti mereka meminta dievakuasi, kami akan menjemput mereka. Saat ini, personel Ditpolairud disiagakan membantu evakuasi korban banjir," kata Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro.
Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro menyebutkan dengan evakuasi satu keluarga tersebut, personel Ditpolairud Polda Aceh sudah mengevakuasi sembilan keluarga di beberapa desa di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap banjir, hujan masih terus berlangsung. Kami juga sudah memerintahkan personel untuk memantau kawasan dilanda banjir," kata Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020