"Per hari Jumat malam ada penambahan dua orang yang positif, sehingga total jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Madiun menjadi 13 orang," ujar dia dalam keterangannya kepada wartawan di Madiun, Sabtu.
Dia mengatakan, berdasarkan pelacakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun, tambahan dua kasus tersebut disumbang dari klaster Temboro Magetan.
Baca juga: 94 santri Temboro asal Kabupaten Madiun jalani rapid test ulang
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 asal Temboro Magetan sembuh
Dengan demikian, kasus positif corona di Kabupaten Madiun yang berasal dari klaster Ponpes Temboro di Magetan ada delapan orang, sedangkan klaster pelatihan haji di Sukolilo Surabaya ada lima orang.
"Untuk pasien positif corona dari klaster haji Sukolilo ada lima orang, sedangkan klaster ponpes di Temboro Magetan ada delapan orang," kata dia.
Dari 13 pasien COVID-19 tersebut, tiga orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 10 orang lainnya masih menjalani perawatan dan karantina di beberapa rumah sakit, di antaranya RSUD Caruban dan Dolopo Kabupaten Madiun.
Baca juga: 10 santri asal Madiun pulang dari Ponpes Temboro ditemukan reaktif
Baca juga: Warga Jombang meninggal di Madiun setelah jemput santri Temboro
Pihaknya meminta warga Kabupaten Madiun untuk tetap tenang dan tak panik dengan penambahan kasus corona di wilayah setempat.
Bupati meminta warga mengikuti protokol kesehatan, yakni selalu menerapkan hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan memakai sabun di air mengalir, tetap di rumah, menjaga jarak, dan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun juga aktif melakukan pencegahan, di antaranya dengan penyemprotan disinfektan dan melibatkan pemerintah desa untuk melakukan pendataan pemudik yang masuk Kabupaten Madiun. Sejauh ini sudah ada 20 ribu lebih pemudik yang masuk Kabupaten Madiun.
Baca juga: Petani Madiun sumbang 1,2 ton beras untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Pemkot Madiun fasilitasi pembelian produk 533 UMKM terdampak corona
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020