• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Madiun fasilitasi pembelian produk 533 UMKM terdampak corona

Pemkot Madiun fasilitasi pembelian produk 533 UMKM terdampak corona

15 April 2020 15:49 WIB
Pemkot Madiun fasilitasi pembelian produk 533 UMKM terdampak corona
ilustrasi penjual pecel madiun melayani pembeli saat digelar Festival Krupuk Gapit di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (5/2).Antara Jatim/Foto/Siswowidodo/zk/17

uang pembelian nanti dari dana yang terkumpul hasil penyisihan penghasilan ASN

Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur akan memfasilitasi pembelian produk bagi sebanyak 533 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya yang terdampak pandemi virus corona atau COVID-19.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, dan Usaha Mikro (DPMPTSP KUM) Kota Madiun, Harum Kusumawati mengatakan persiapan terkait kebijakan pembelian produk UMKM oleh Pemerintah Kota Madiun terus dimatangkan tim Gugus Tugas Penagananan COVID-19 Kota Madiun urusan logistik.

"Saat ini masih dalam tahap pendataan mana-mana UMKM yang sanggup dan jenis produknya. Sejauh ini terdapat 533 UMKM yang sudah menyatakan kesanggupannya," ujar Harum di Madiun, Rabu.

Dari 533 UMKM tersebut, rinciannya, 164 UMKM yang merupakan produsen sambal pecel, 12 produsen abon, 30 produsen kripik tempe, 26 produsen telur asin, dan 301 produsen aneka jenis jajanan.

Masing-masing jenis UMKM tersebut sanggup memproduksi 2.500 bungkus sambal pecel ukuran 250 gram, 1.800 bungkus kripik tempe, 100 kilogram abon, dan 2.400 butir telur asin per harinya.

"Pembeliannya nanti menyesuaikan anggaran. Karena rencananya, uang pembelian nanti dari dana yang terkumpul hasil penyisihan penghasilan ASN sesuai edaran dari Pak Wali Kota," kata dia.

Adapun uang pembelian kemungkinan besar akan diberikan sebagian dahulu. Hal itu karena kebanyakan UMKM membutuhkan dana segar untuk membeli bahan. Kondisi itu wajar mengingat sebagian besar pelaku UMKM sudah tidak beroperasi sejak mewabahnya corona.

Sedangkan untuk UMKM yang bergerak di bidang non-makanan dan minuman, UMKM tersebut juga menyatakan kesanggupannya memproduksi alat pelindung diri (APD), seperti masker. Mereka di antaranya adalah UMKM bidang konveksi.

"Untuk UMKM di luar produksi makanan dan minuman masih akan dibahas lebih lanjut. Bapak Wali Kota sudah menginstruksikan untuk juga dilakukan pendataan UMKM di luar makanan," katanya.

Harum menambahkan, dengan pemberian fasilitas tersebut, Pemerintah Kota Madiun berharap UMKM di wilayahnya tetap eksis bertahan dan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi di saat pandemi COVID-19 masih berlangsung.



Baca juga: Pemkot Madiun anggarkan Rp25 miliar bagi penguatan ekonomi UMKM
Baca juga: Presiden minta warung tradisional diberikan peluang terus berproduksi
Baca juga: UMKM batik di Tulungagung hentikan produksi dampak COVID-19
Baca juga: Tanggulangi COVID-19, bantuan pemerintah perlu fokus bantu UMKM

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020