Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar menilai terdapat tren di mana para pelaku industri pariwisata akan cenderung memanfaatkan digitalisasi dan teknologi informasi (IT) dalam rangka mewujudkan gerakan nirsentuh (touchless) dan pembatasan fisik untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.Pasti semua pelaku pariwisata akan memanfaatkan IT, sekarang era yang memudahkan
"Pasti semua pelaku pariwisata akan memanfaatkan IT, sekarang era yang memudahkan," kata Sapta dalam diskusi daring bertajuk "Install Ulang Pariwisata Indonesia" di Jakarta, Sabtu.
Dia mencontohkan bahwa kalau mau check-in hotel, sekarang cukup melakukan reservasi di situs-situs online resmi hotel tersebut atau agen-agen perjalanan daring tanpa bertemu langsung dengan para agen perjalanan seperti dulu.
"Jadi trennya akan menuju ke arah pemanfaatan otomatisasi dan teknologi IT di sektor pariwisata," ujar mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.
Menurut dia, kalau melihat tren global bahkan menurut laporan dari American Travel Association para pelaku pariwisata sudah memiliki paket untuk perubahan tersebut.
Baca juga: Kemenparekraf ajak wisatawan berwisata kopi di Jakarta secara virtual
Ketika terjadi peristiwa 9/11 pelaku industri pariwisata langsung mengambil langkah-langkah preventif yang cenderung pada aspek keamanan, sedangkan kalau masalah pandemi COVID-19 ini adalah virus yang tidak terlihat.
Pada akhirnya harus ada aspek kesehatan dan kebersihan yang relatif ketat, kata dia, umpamanya saat ini ketika akan masuk ke hotel dicek suhunya dengan thermometer gun secara manual, namun ke depannya hal tersebut tidak diperlukan karena menggunakan kamera CCTV pemindai suhu.
"Hal tersebut akan terjadi sampai menunggu vaksin COVID-19 ditemukan, tapi untuk fase transisi pemanfaatan otomatisasi dan IT ini dalam industri pariwisata menurut saya harus dilakukan," ujar Sapta.
Sebelumnya Pengamat ekonomi internasional Profesor Chen Dongxiao dari Shanghai Institutes for International Studies China menyarankan segera berinvestasi secara besar-besaran di sektor IT yang saat ini menangguk keuntungan di tengah pandemi COVID-19.
Dia menilai selama pandemi COVID-19 IT semakin digunakan dan diperbarui secara luas. Teknologi IT ini semakin berpengaruh dalam hal pendidikan daring, kantor-kantor virtual, aplikasi-aplikasi webinar.
Baca juga: Legislator: Prioritaskan tata ulang pada pariwisata yang sudah ada
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020