"Sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 959 orang. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 29.690 dan orang dalam pemantauan sebanyak 246.847," kata Yuri dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 533 orang dan pasien meninggal bertambah 16 orang.
Sebelumnya pada Jumat (8/5) terdata 2.494 pasien sembuh dari 13.112 kasus positif dan 943 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemerintah: Disiplin dan patuh PSBB kunci mengakhiri pandemi
Baca juga: Pasien sembuh jadi 2.494 orang dari 13.112 kasus positif COVID-19
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak sebanyak 370 kabupaten dan kota atau naik sebanyak 14 kabupaten dan kota dari hari sebelumnya.
Secara keseluruhan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 150.887 spesimen terhadap 108.699 orang.
Hasil uji spesimen tersebut menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebanyak 150.493 dan dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebanyak 394 spesimen.
Terhadap pemeriksaan tersebut, 13.645 orang dinyatakan positif COVID-19, sedangkan 95.054 orang dinyatakan negatif.
Ia mengatakan jumlah kasus tersebut merupakan gambaran yang bisa dilihat dari seberapa disiplin kita mematuhi imbauan pemerintah untuk menjaga jarak, tetap di rumah, mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker.
"Inilah yang kemudian menjadi ukuran karena inilah cara kita mengendalikan penularan COVID-19," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memahami kondisi tersebut agar tidak semakin sulit menghadapi pandemi COVID-19 ke depannya.*
Baca juga: Pembawa virus COVID tanpa masker berpotensi tularkan virus 75 persen
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 naik dua kali lipat dibanding kasus meninggal
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020