"Mari jadikan semangat Nuzulul Quran momentum untuk meneguhkan persatuan dan saling peduli," kata Menag di malam peringatan turunnya Al Quran di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, saat ini bangsa juga sedang dihadapkan ujian wabah COVID-19.
Baca juga: Menteri Agama: Mudik saat ini lebih banyak mudarat dibanding manfaat
Kebersamaan dan ketaatan atas komitmen bersama yang diajarkan Al Quran, kata dia, adalah modal dan solusi bagi permasalahan bangsa termasuk dalam mengatasi wabah.
Menag optimistis wabah COVID-19 bisa segera diatasi. Al Quran mengajarkan Allah tidak akan memberi cobaan bagi umatNya yang tidak kuat memikulnya.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya," ujar Menag mengutip Surat Al Baqarah ayat 286.
Menag mengatakan Al Quran sebagai kitab suci memiliki arti penting bagi umat Islam sebagai pedoman.
Karena itu, lanjut Menag, Kementerian Agama terus berupaya memfasilitasi masyarakat untuk dapat memahami Al Quran.
Baca juga: Menteri Agama: Jadikan Nyepi sebagai momentum merawat kemanusiaan
Baca juga: Personel Lantamal Ambon diminta terapkan ajaran Al Quran dalam tugas
Salah satunya, kata dia, Kemenag terus menerbitkan terjemahan dan tafsir Al Quran dalam berbagai bahasa daerah untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pemahaman kitab sucinya secara mendalam.
"Al Quran adalah pembeda antara yang hak dan yang batil, sumber petunjuk untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.
"Peringatan Nuzulul Quran menjadi momentum untuk memahami pesan Al Quran dan mengamalkannya sebagai pedoman dalam membangun peradaban yang unggul, maju dan mulia," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020