"Jika sebelum pandemi para ustadz selama Ramadha, jadwalnya penuh untuk memberikan ceramah di masjid dan mushala, saat ini karena COVID-19 tidak lagi, tentu mereka juga terdampak, untuk itu saya mencoba turut meringankan beban," kata Muslim di Padang, Senin, pada pembagian paket bahan pokok yang juga dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Menurut dia, bantuan yang diberikan kepada para ustadz merupakan bagian dari 5.000 paket bahan pokok yang diberikan kepada warga Sumbar yang terdampak secara ekonomi .
Bantuan terdiri atas beras tujuh kilogram, minyak goreng dan sarden dengan nilai satu paket lebih Rp100 ribu yang berasal dari kantong pribadi, kata dia.
Baca juga: Keruwetan pendataan warga penerima bantuan sosial COVID-19
Baca juga: Panti asuhan di Padang Pariaman-Sumbar diupayakan peningkatan bansos
Muslim menyarankan pengurus masjid tetap memberikan insentif kepada para penceramah Ramadhan kendati tidak ada pelaksanaan shalat tarawih.
"Pengurus masjid tidak perlu membatalkan jadwal para ustadz yang mengisi ceramah, walau pun tidak ada pengajian siapkan saja insentif yang biasa diberikan bersama jamaah," kata dia.
Ia memberi contoh jika dalam satu kali pengajian para ustadz diberi insentif Rp200 ribu maka cukup dengan Rp6 juta bisa memberi insentif pada 30 penceramah selama malam Ramadhan.
Apalagi tidak semua ustadz memiliki kondisi ekonomi yang baik dan banyak juga diantara mereka yang terdampak COVID-19, ujarnya.
Ia mengingatkan para ustadz, ulama dan penceramah juga harus menjadi perhatian selama ini peran mereka strategis dalam berdakwah dan membimbing umat.
Saya berharap bantuan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut bersama membantu apalagi bantuan pemerintah kepada warga terkait COVID-19 ada yang belum turun, kata dia.
Muslim mengajak semua pihak harus saling bersinergi meringankan beban warga yang terdampak secara ekonomi.
"Warga yang memiliki kelebihan rezeki mari turut bersama-sama membantu yang kesulitan," ujarnya.
Tidak hanya itu Muslim juga menggagas program nasi berkah Ramadhan melibatkan pelaku UKM yang dijual cukup dengan harga Rp5.000.
Jadi harga sebungkus nasi sebenarnya Rp10 ribu, Rp5 ribu saya subsidi penjualnya termasuk beras sehingga penjual nasi tetap untung dan masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga terjangkau, kata dia.
Sementara Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Solsafad menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
Ia menyebutkan terdapat 300 orang ulama yang bernaung di Muhammadiyah Sumatera Barat dan selama Ramadhan ini praktis tidak mengisi ceramah karena pandemi COVID-19.
Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengapresiasi bantuan yang diberikan karena jika semua diserahkan kepada pemerintah tidak akan sanggup.
Semua kelompok masyarakat mari bersama-sama bersinergi dan meringankan beban warga yang terdampak, kata dia.*
Baca juga: Ombudsman apresiasi gubernur Sumbar buat layanan pengaduan bansos
Baca juga: Belum ada saluran pengaduan bansos COVID-19 di Sumbar dipertanyakan
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020