Ribuan toko kelontong yang tergabung dalam komunitas Sampoerna Retail Community (SRC) menerapkan tindakan preventif guna melawan pandemi COVID-19 agar tidak semakin meluas.SRC telah memberdayakan lebih dari 120.000 toko kelontong di seluruh provinsi di Indonesia
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, disebutkan banyak inisiatif yang dilakukan oleh para pemilik toko SRC untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, di antaranya membuat pembatas transparan di meja kasir, menggunakan masker dan penutup muka transparan, memberikan pembatas jarak antre untuk konsumen, menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, dan melakukan promosi digital di aplikasi “AYO SRC”, serta adanya layanan order online (ambil sendiri/antar).
Baca juga: Komunitas toko kelontong klaim sumbang PDB hingga Rp69,3 triliun
Salah satu pemilik toko SRC di Jakarta Selatan, Salim, mengatakan pihaknya melakukan tindakan preventif terhadap penyebaran COVID-19 ini agar pelanggan dapat berbelanja lebih nyaman untuk memenuhi kebutuhannya.
"Di samping itu, kami juga ingin agar kami tetap dapat memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarga kami. Kita tidak tahu sampai kapan situasi ini akan berlangsung, tapi kami percaya semua pasti akan terlewati," ujarnya.
Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Komersial SRC Henny Susanto menuturkan SRC akan secara langsung membantu menyebarkan semangat positif dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 ini, tidak hanya di antara para pemilik toko kelontong, namun juga kepada lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, SRC menginisiasi gerakan Bersama Toko Kelontong #KitaSalingMenolong sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan konsumen dalam berbelanja, dengan cara menerapkan tindakan preventif yang sesuai dengan arahan pemerintah.
"Gerakan #KitaSalingMenolong ini mengajak dan mengedukasi para pemilik toko kelontong SRC untuk membantu masyarakat di lingkungan sekitar, dengan cara melakukan tindakan preventif dan tetap membuka toko sehingga kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi. Gerakan ini juga menjadi sebuah ajakan bagi konsumen untuk mendukung toko kelontong dengan cara berbelanja dekat rumah dengan lebih nyaman,” ujar Henny.
Henny menambahkan pihaknya melakukan edukasi tindakan preventif melalui aplikasi “AYO SRC”.
Edukasi tersebut termasuk upaya menggalakkan jaga jarak fisik (physical distancing) di toko, sejalan dengan salah satu program Kementerian Koperasi dan UKM, yang giat menggalakkan praktik physical distancing di warung-warung atau toko kelontong.
Melalui apilkasi “AYO SRC”, pemilik toko SRC didorong untuk menjalankan aktivitas “Bersama Lawan Covid19” sebagai bentuk nyata peran aktif toko SRC dalam melakukan tindakan preventif sekaligus melakukan edukasi bagi masyarakat di sekitarnya.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor usaha yang paling terdampak pandemi COVID-19 karena banyak masyarakat Indonesia yang mengubah pola konsumsinya.
Namun, dalam situasi ini, toko kelontong di sekitar rumah justru menjadi pilihan yang bijak sebagai tempat berbelanja kebutuhan pokok bagi setiap orang.
Hal itu juga sesuai dengan imbauan pemerintah dalam rangka menjaga ketahanan ekonomi masyarakat kecil, yaitu agar setiap orang dapat saling membantu sesama warga di tempat tinggalnya dengan berbelanja kebutuhan pokok di toko kelontong.
Berbelanja di toko kelontong dekat rumah juga dapat membantu menekan penyebaran COVID-19 dengan menghindari kegiatan di tempat-tempat keramaian.
SRC sebagai komunitas toko kelontong masa kini, melakukan tindakan preventif untuk membantu upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor UMKM, yang merupakan roda penggerak perekonomian Indonesia.
Memasuki usia yang ke-12 tahun, SRC telah memberdayakan lebih dari 120.000 toko kelontong di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Menkop tekankan kemitraan pebisnis besar dan pengusaha kecil penting
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020