Setelah tak tercapai kesepakatan di antara keduanya, pebalap asal Jerman itu menyatakan jika "tak ada lagi keinginan untuk bersama setelah akhir musim ini. Urusan keuangan bukan menjadi penentu keputusan bersama ini."
Ferrari sekarang memiliki daftar panjang pebalap yang berpeluang menggantikan sang juara dunia empat kali itu. Secara teknis masih tersisa satu kursi kosong di setiap tim musim depan
Baca juga: Vettel akan tinggalkan Ferrari pada akhir musim
Baca juga: 70 tahun silam di Silverstone, perjalanan panjang Formula 1 dimulai
Dilansir, laman resmi Formula 1, kepala tim Ferrari Mattia Binotto telah menerima sejumlah panggilan dari para pebalap yang ada di dalam dan di luar grid Formula 1, sejumlah manajer juga telah berkomunikasi lewat video conference.
Ferrari juga dikabarkan akan segera mengumumkan siapa pengganti Vettel untuk tahun depan dalam waktu dekat. Namun siapa saja kandidatnya?
Kandidat terkuat
Sejumlah media di Italia, Spanyol dan Jerman, juga menyebut Carlos Sainz menjadi kandidat utama menempati bangku yang ditinggalkan Vettel tahun depan setelah pebalap McLaren itu menunjukkan performa terbaiknya tahun lalu.
Pebalap asal Spanyol itu mampu keluar dari bayang-bayang Max Verstappen yang menjadi rekan satu timnya ketika menjalani tahun pertama di F1 bersama Toro Rosso.
Sainz memberi satu podium bagi McLaren sejak terakhir kali tim itu merasakan pesta sampange pada 2014.
Valtteri Bottas juga masih tersedia di bursa pebalap di saat pebalap asal Finlandia itu akan habis kontraknya dengan Mercedes akhir 2020.
Bottas merasakan musim terbaiknya tahun lalu sebagai runner-up setelah Lewis Hamilton dan memainkan peran penting dalam membantu Mercedes meraih gelar konstruktor untuk keenam kalinya secara beruntun.
Baca juga: Abiteboul melihat perjalanan Renault dengan Ricciardo masih panjang
Baca juga: Formula 1 tanpa penonton akan terasa hampa, kata Hamilton
Tak berjalan mulus
Kemudian nama Daniel Ricciardo juga beberapa kali dikaitkan dengan Ferrari dan tak perlu diragukan lagi, sang pebalap Australia itu sangat cepat, konsisten, juga memiliki darah Italia.
Di usia 30 tahun, Ricciardo kini berada di persimpangan setelah debutnya bersama Renault tahun lalu tak berjalan mulus.
Sementara musim balapan F1 tertunda karena pandemi virus corona, Ricciardo mengatakan jika selama ini belum ada kesempatan untuk berbicara dengan tim lain karena biasanya pembicaraan terjadi setelah melihat momentum di balapan.
Tahun lalu, Lewis Hamilton dilaporkan bertemu dengan chairman Ferrari John Elkann, yang menimbulkan spekulasi kepindahan sang pebalap asal Inggris itu dari Mercedes ke Ferrari.
Hamilton yang juga belum mengamankan kontrak baru untuk tahun depan, dan masa depannya di Mercedes tergantung dengan keputusan kepala tim Toto Wolff.
Hamilton telah membantah rumor terkait Ferrari itu bulan lalu dengan mengatakan jika Mercedes adalah tim impiannya. Namun, Wolff baru-baru ini membeli saham di Aston Martin, yang akan berkompetisi di F1 tahun depan, menjadi wajah baru bagi tim Racing Point.
Baca juga: Tak ingin pindah, Hamilton sebut Mercedes tim impian
Baca juga: Leclerc akui Ferrari masih harus berbenah untuk kejar Mercedes
Kemudian jika Ferrari ingin menarik lulusan akademi pebalapnya, maka ada nama Sergio Perez dan Antonio Giovinazzi.
Perez cukup berpengalaman dan terbukti cepat di trek ketika memperkuat Force India, sekarang Racing Point. Sementara Giovinazzi lebih menawarkan opsi jangka panjang dengan umurnya yang masih muda, kendati belum menunjukkan performa yang solid di tahun pertamanya bersama Alfa Romeo.
Dari luar grid
Di luar grid F1, muncul nama Niko Hulkenberg yang dibuang oleh Renault akhir tahun lalu, dan Fernando Alonso, yang pensiun di akhir 2018.
Hulkenberg cukup konsisten selama satu dekade terakhir membalap di F1 dan saat ini "menganggur" setelah tak mengamankan kontrak dari tim manapun.
Sementara, banyak yang berharap Alonso kembali ke F1. Juara dunia dua kali asal Spanyol itu mengatakan jika dia "tahu kurang lebih apa yang akan dilakukan tahun depan."
Alonso juga telah tertarik dengan konsep dari regulasi F1 2021, yang harus ditunda penerapannya hingga 2022. Kendati ia kembali ke F1 ketika usianya 39 tahun nanti, Alonso juga sedikit ragu tentang kemampuannya untuk bertarung di barisan depan. Namun peluang kembali ke F1 tetap ada.
Baca juga: Ross Brawn jelaskan kenapa Austria pas sebagai seri pembuka musim 2020
Baca juga: Grand Prix F1 Hungaria akan tertutup bagi penonton
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020