• Beranda
  • Berita
  • DIY bakal gelar "rapid test" massal di pasar tradisional

DIY bakal gelar "rapid test" massal di pasar tradisional

13 Mei 2020 16:15 WIB
DIY bakal gelar "rapid test" massal di pasar tradisional
Petugas melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5/2020). Menurut data Dinkes Sleman berdasarkan pendaftaran RDT massal Corona klaster swalayan Indogrosir Sleman, jumlah pendaftar yang memenuhi persyaratan untuk melakukan RDT tercatat sebanyak 1.422 orang. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc.

beberapa tempat sudah dimulai

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar "rapid test" atau uji cepat COVID-19 secara massal di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk mempercepat deteksi penyebaran virus corona baru di daerah setempat.

"Ini segera dimulai, bahkan di beberapa tempat sudah dimulai," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.

Menurut Aji, kesiapan uji cepat COVID-19 secara massal tersebut telah disampaikan bupati dan wali kota dalam rapat bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Mekanisme "rapid test", kata dia, akan dilakukan dengan mengambil sampel penjual dan pembeli di pasar atau pengunjung dan karyawan supermarket.

"Sampel saja. Kita akan lihat kalau pasarnya kecil nanti sampelnya penjual atau pengunjung kita ambil 500 atau 200 orang," kata dia.

Baca juga: Dinkes Gunung Kidul laksanakan rapid test massal

Baca juga: Sleman lakukan RDT 1.422 pengunjung swalayan Indogrosir


Untuk kebutuhan alat "rapid test" di DIY, menurut dia, akan segera dihitung sesuai ketersediaan yang ada. Kekurangannya, kata dia, akan dikomunikasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Apabila uji cepat menunjukkan hasil reaktif, kata Aji, tidak seluruhnya harus diisolasi di rumah sakit.

Di level kabupaten, menurut dia, telah menyiapkan tempat-tempat khusus untuk isolasi seperti Asrama Haji di Sleman, Wisma PU di Kota Yogyakarta, dan sejumlah balai desa di Gunungkidul.

"Jadi semuanya tidak harus masuk rumah sakit karena yang bersangkutan sebetulnya tidak sakit, hanya memang harus melakukan isolasi diri supaya tidak ada penularan," kata Aji.


Baca juga: Jubir: Pengunjung Indogrosir Sleman sejak 19 April ikut rapid test

Baca juga: Ratusan warga sekampung di Tulungagung jalani "rapid test" massal

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020