• Beranda
  • Berita
  • Delapan karyawan asli Papua terinfeksi COVID-19 di Tembagapura

Delapan karyawan asli Papua terinfeksi COVID-19 di Tembagapura

13 Mei 2020 22:43 WIB
Delapan karyawan asli Papua terinfeksi COVID-19 di Tembagapura
Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Mimika Reynold Ubra. ANTARA/Evarianus Supar

masih terbatas di lingkungan karyawan

Delapan orang karyawan PT Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) di Kelurahan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua ikut terinfeksi COVID-19, kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Mimika Reynold Ubra.

"Saat ini tercatat delapan kasus dari seluruh kasus COVID-19 di Tembagapura merupakan OAP. Kasus yang terjadi di Tembagapura masih terbatas di lingkungan karyawan, sedangkan untuk masyarakat di luar karyawan sebagian besar sudah berada di Timika sejak dievakuasi bulan Februari lalu," kata Reynold di Timika, Rabu.

Ia mengakui PT Freeport Indonesia telah menyediakan peralatan PCR untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 yang ditempatkan di Klinik Kuala Kencana yang akan diujicobakan dalam pekan ini.

Jika peralatan tersebut bisa segera difungsikan, maka hal itu akan sangat membantu upaya pengendalian COVID-19 di Kabupaten Mimika.

Baca juga: Pekerja kena Corona naik, Presiden diminta tutup sementara Freeport
Baca juga: Pemprov Papua minta PT. Freeport laporkan perkembangan COVID-19


Ia menjelaskan, peralatan PCR yang didatangkan dari Korea Selatan tersebut diketahui mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 200 sampel spesimen swab tenggorokan dan hidung.

"Untuk pengiriman sampel ke Jayapura masih akan terus dilakukan yaitu terhadap orang-orang dengan hasil rapid test positif, namun jumlah sampel yang akan dikirim disesuaikan dengan ketersediaan tenaga dan prasarana di RSUD Mimika. Sementara untuk peralatan PCR di Klinik Kuala Kencana kami masih menunggu informasi tentang waktu mulai pengoperasian," jelasnya.

Peralatan PCR milik PT Freeport yang ditempatkan di Klinik Kuala Kencana itu tidak saja akan memeriksa sampel spesimen swab dari RS Tembagapura, tetapi juga dari RSUD Mimika dan RSMM Timika.

Pemkab Mimika sendiri diketahui sejak 2014 telah memiliki peralatan PCR, namun sejauh ini baru sebatas digunakan untuk pemeriksaan Viraload HIV.

"Mesin PCR di RSUD Mimika siap digunakan untuk pemeriksaan nCoV2 di Kabupaten Mimika. Pihak RSUD menunggu tenaga teknis dari Jakarta untuk menyiapkan mesin tersebut," jelas Reynold.

Baca juga: Freeport batasi perjalanan ke Tembagapura cegah penularan COVID-19
Baca juga: Tentara-polisi di Mimika terus razia pemakaian masker bagi pengendara

Sejak 29 Maret hingga saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Mimika sudah mencapai 114 kasus, karena hari ini terdapat penambahan empat kasus baru positif COVID-19 yaitu dari RS Tembagapura sebanyak tiga kasus, dan satu kasus lainnya berasal dari RSUD Mimika.

Rincian kasus COVID-19 per distrik (kecamatan) di Mimika yaitu Tembagapura sebanyak 72 kasus, Kuala Kencana empat kasus, Mimika Baru 17 kasus, dan Wania 21 kasus.

Dari 114 kasus kumulatif COVID-19 di Mimika, kasus aktif yang sementara sedang ditangani oleh pihak rumah sakit setempat sebanyak 88 kasus. Rinciannya yaitu RSUD Mimika merawat dan mengisolasi 19 pasien, Shelter Wisma Atlet merawat dan mengisolasi tujuh pasien, RSMM Timika merawat dan mengisolasi sebanyak 23 pasien serta RS Tembagapura merawat dan mengisolasi 55 pasien.

Adapun jumlah pasien sembuh sebanyak 23 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak tiga orang.

Berdasarkan jenis kelamin, pasien COVID-19 di Mimika terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 85 orang atau 74,56 persen, sementara pasien perempuan sebanyak 29 orang atau 25,44 persen. Sedangkan dari sisi usia, pasien termuda berusia 15 tahun dan pasien tertua berusia 69 tahun.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Mimika bertambah menjadi 15 orang
Baca juga: Alat "rapid test" tertahan, pemeriksaan massal di Mimika tertunda
Baca juga: Pemkab Mimika segera salurkan BLT Dana Desa kepada 26.536 KK

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020