Dalam siaran persnya, Kamis, Payung Teduh menjelaskan bahwa lagu ini adalah sebuah ajakan kepada orang-orang yang mendengarkan untuk kembali merenung.
Selain itu, Payung Teduh juga mengajak pendengarnya untuk memaknai apa yang telah terjadi. Mulai dari sulitnya merasakan kembali kebersamaan karena adanya pembatasan beraktivitas untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: "Akad" Payung Teduh diadaptasi jadi film, ikut promosikan Mandalika
Baca juga: Payung Teduh - Pusakata kolaborasi garap lagu Dian Pramana Poetra
Lagu "Renung" sengaja diaransemen dengan simpel agar maknanya dapat tersampaikan kepada pendengarnya dengan mudah.
Tak hanya itu, lagu yang direkam sebelum adanya kebijakan PSBB itu juga menjadi harapan Payung Teduh agar pandemi ini segera berakhir, dan semuanya dapat kembali bersama lagi seperti semula.
Lagu "Renung" ditulis oleh Alejandro Saksakame dan dinyanyikan oleh Marsya Ditia.
Rekaman melibatkan Dimas Martokoesoemo dari Als Studio untuk proses mixing dan mastering.
"Renung" sudah dapat didengarkan melalui layanan musik digital.
Baca juga: Balkonjazz Festival hadirkan Yura Yunita hingga Payung Teduh
Baca juga: Comi Payung Teduh bersyukur bandnya tak pernah terpapar narkoba
Baca juga: Is Pusakata, si merdu yang dinanti di Java Jazz 2019
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020