Satgas pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga
Satgas Pangan Polri melakukan sidak ke industri dan pasar untuk memastikan kestabilan harga komoditas bawang merah dan gula pasir menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, langkah ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara terkait melambungnya harga gula pasir dan bawang merah pada Rabu (13/5)."Satgas pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga," kata Argo dalam keterangan tertulis di terima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Airlangga jamin tindak oknum lambungkan harga gula dan bawang merah
Saat ini, Satgas Pangan Polri di setiap Polda jajaran telah turun melakukan operasi-operasi pasar.
Sidak ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kemungkinan penimbunan yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
"Juga sekaligus untuk memperlancar proses distribusi sampai ke pasar tradisional dan ritel. Pada prinsipnya Polri mengamankan kebijakan Pemerintah," ujar Argo.
Baca juga: Stok cukup, pemerintah tidak berencana impor bawang merah
Sebelumnya, pada ratas di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya harga bawang merah dan gula pasir yang saat ini yang jauh di atas harga acuan dan harga eceran tertinggi.
Harga bawang merah saat ini harganya di kisaran Rp51 ribu per kilogram. Padahal harga acuan bawang merah Rp32 ribu per kilogram .
Harga gula pasir saat ini mencapai Rp17 ribu hingga Rp17.500 per kilogram. Sementara harga eceran tertinggi Rp12.500.
Presiden mencurigai adanya permainan harga di pasaran. Untuk itu, Presiden meminta kementerian terkait untuk mencari tahu penyebab tingginya harga dua komoditas tersebut.
Baca juga: Presiden curigai ada permainan picu tingginya harga gula-bawang merah
Baca juga: Presiden Jokowi soroti harga bawang merah dan gula pasir
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020