Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat (KPw BI Jabar) menyiapkan uang tunai Rp21,66 triliun untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah/2020 di wilayah Jawa Barat (di luar Bogor, Depok dan Bekasi).Kami berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan Idui Fitri tahun 2020 di wilayah Jawa Barat (di luar Bogor, Depok dan Bekasi) yang diprakirakan sebesar Rp21 tritiun turun sebesar 11,2 pesen (yoy) dibandingkan periode tahun lalu s
"Kami berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan Idui Fitri tahun 2020 di wilayah Jawa Barat (di luar Bogor, Depok dan Bekasi) yang diprakirakan sebesar Rp21 tritiun turun sebesar 11,2 pesen (yoy) dibandingkan periode tahun lalu sebesar Rp24,39 triliun," Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto dalam siaran persnya, Kamis.
Herawanto mengatakan Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelengara Jasa Pengolahan Uang Rupiah untuk memastikan tersedianya uang yang layak edar di Jawa Barat untuk mendukung pergerakan roda perekonomian Jawa Barat dengan memerhatikan protokol pencegahan COVID-19.
"Langkah ini sejalan dengan semangat kita bersama untuk 'Kill The Virus, but Not The Economy', kita bersama mengendalikan penyebaran COVID-19 namun dengan tetap mendukung keberlangsungan bergeraknya perekonomian masyarakat," kata dia.
Herawanto mengatakan jumlah uang tunai yang disiapkan tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama Bulan Suci Ramadhan, libur Idul Fitri, serta kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19, termasuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebutuhan uang tunai tertinggi pada periode Ramadhan dan ldul Fitri tahun ini terjadi di wilayah Priangan (di luar Bogor, Depok dan Bekasi) sebesar Rp14,90 triliun, diikuti oleh Priangan Timur sebesar Rp2,72 triliun dan Cirebon, Indramayu, Majalaya dan Kuningan sebesar Rp4,04 triliun.
Dari sisi permintaan, pada Ramadhan 2020, permintaan uang diprakirakan sebesar Rp14,90 triliun atau meningkat 9,6 persen dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mempertimbangkan kondisi pandemi dan sebagai upaya memitigasi penyebaran COVID-19, layanan kas keliling ditiadakan.
Ia mengatakan sejalan dengan upaya menekan penyebaran COVID-19 layanan penukaran uang kepada masyarakat hanya disediakan melalui loket di bank di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan telah menetapkan 559 Titik Layanan Penukaran Selama Bulan Ramadhan 1441 Hijriah/Tahun 2020.
Bank Indonesia juga telah berkoordinasi dengan perbankan agar dalam memberikan layanan dimaksud tetap menegakkan protokol pencegahan COVID-19, terutama di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat yang ditetapkan oleh pemerintah, antara Iain terkait penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing.
Lebih lanjut ia mengatakan dałam rangka mendukung penyiapan uang tunai dan kelancaran layanan penukaran uang, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat telah menyusun strategi secara internat dan eksternal.
Secara internal, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat melakukan penyediaan uang yang Iayak edar dan hiegenis untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan melakukan karantina uang selama 14 hari sebelum diedarkan, menyemprot disinfektan pada sarana dan prasarana pengolahan uang.
Kemudian mendistribusian uang secara tepat di tengah keterbatasan moda transportasi agar kebutuhan uang di Jawa Barat, baik secara nominal maupun per pecahan dapat terpenuhi dengan baik.
Sedangkan dari sisi eksternal, Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang metakukan langkah-langkah untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang uang akurat.
Kedua menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di toket perbankan sehingga masyarakat mudah untuk memperoleh uang, dan ketiga memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang yang memperhatikan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Baca juga: Pemprov siap bantu BI jaga inflasi di Jabar
Baca juga: BI: Beras sumber inflasi di Jawa Barat
Baca juga: BI-Pemerintah dorong berkembangnya sektor ekonomi potensial Jabar
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020