Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, mengatakan longsor yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 07.00 WIB diduga karena tingginya intensitas hujan sejak sepekan terakhir.
Ansori menceritakan, kejadian tersebut berawal dari upaya lima orang warga memperbaiki turbin pembangkit listrik yang rusak akibat hujan. "Namun saat sedang memperbaikinya tanah di dekat mereka longsor," ujar Ansori.
Baca juga: Puluhan warga Desa Suka Kiong mengungsi akibat tanah lonsor
Baca juga: Mewaspadai bencana hidrometeorologis yang terus mengintai
Baca juga: Ratusan orang masih hilang akibat tanah lonsor di Sierra Leone
Warga yang meninggal dunia, Warsidani (45), tidak dapat menghindari longsoran tanah, sementara keempat rekannya yang selamat berhasil menghindari longsoran tersebut.
Proses pencarian Warsidani membutuhkan waktu hingga enam jam karena petugas dibantu masyarakat menggunakan alat seadanya, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan pukul 14.00 WIB dengan kondisi penuh luka.
Kemudian warga membawa korban ke rumah duka yang berjarak dua kilometer dari lokasi kejadian untuk selanjutnya dimakamkan.
Sebelumnya seorang warga Desa Gunung Batu Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan juga dilaporkan tewas setelah material tanah longsor hingga membuatnya jatuh ke dalam jurang sedalam 20 meter.
BPBD Sumsel sendiri mencatat telah terjadi belasan titik tanah longsor di beberapa desa di OKU Selatan sejak sepekan terakhir akibat intensitas hujan lebat yang merata dan bahkan menyebabkan banjir di empat kecamatan.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020