Indonesia National Air Carrier Association (INACA) memberikan apresiasi terhadap keputusan PT Pertamina (Persero) untuk tetap menyalurkan avtur meski permintaan terus merosot sehingga pasokan bahan bakar untuk pesawat tersebut tetap lancar.ketersediaan avtur membuat operasional maskapai penerbangan tetap berjalan, termasuk ketika harus membawa tenaga medis dan juga peralatan kesehatan ke berbagai pelosok untuk menangani COVID-19.
Ketua Umum Inaca Denon B. Prawiraatmadja mengatakan, ketersediaan avtur membuat operasional maskapai penerbangan tetap berjalan, termasuk ketika harus membawa tenaga medis dan juga peralatan kesehatan ke berbagai pelosok untuk menangani COVID-19.
"Lancar sekali pasokan avtur. Tidak hanya di bandara-bandara besar, tetapi juga sampai ke Indonesia bagian timur. Ini memperlancar penerbangan, termasuk pengiriman tenaga medis dan alat medis untuk mengatasi COVID-19," katanya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Aspermigas: Operasional Pertamina tekan pengangguran
Terkait pengiriman tenaga medis dan alat medis, menurut Denon, sesuai dengan SE Dirjen Perhubungan Udara Nomor 32 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional Transportasi Udara untuk Pelaksanaan Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Selain itu, juga sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
"Aturan tersebut memberikan kriteria pengecualian penerbangan yang boleh dilakukan. Satu di antaranya adalah pengiriman tenaga medis dan alat medis,” lanjutnya.
Baca juga: Konsumsi avtur tiga bandara di Jawa Tengah dan Yogyakarta anjlok
Denon menyatakan, tanpa peran Pertamina dalam menyiapkan avtur di seluruh bandara, bisa dipastikan bahwa operasional penerbangan yang sifatnya fluktuatif seperti sekarang tidak bisa berlangsung.
"Karena itulah, saya mewakili maskapai dan stakeholder, sangat mengapresiasi Pertamina sebagai penyelenggara avtur," jelasnya.
Selain kelancaran dalam penyediaan pasokan di seluruh bandara di Indonesia, lanjut Denon, Pertamina juga banyak memberikan fleksibilitas kepada maskapai seperti sistem tunda bayar, diskon 10 persen yang sebenarnya diberlakukan untuk stimulus tujuan wisata.
"Nyatanya meski memasuki masa pandemi, diskon untuk semua tujuan tersebut sampai sekarang masih diberikan. Makanya, kami berterima kasih sekali," kata dia.
Upaya Pertamina, menurut Denon, memang layak disambut positif, apalagi hal itu dilakukan ketika frekuensi penerbangan jauh menurun. Dalam kondisi demikian, tentu saja beban Pertamina semakin berat karena biaya operasional avtur pasti membengkak.
"Dalam posisi demand menurun seperti sekarang, Pertamina pasti potensial merugi. Apalagi penyediaan dilakukan di semua bandara, bukan hanya Angkasa Pura-1 dan Angkasa Pura-2, tetapi juga bandara yang dikelola Kemenhub di berbagai pelosok Tanah Air," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020