"Bagi kami, memaksakan kompetisi di tengah bencana adalah tidak manusiawi. Sekali lagi, bagi Persipura jauh lebih penting bangsa ini dipulihkan terlebih dahulu baru sepak bola kita bisa berjalan lebih baik," kata Benhur dalam keterangan tertulis, Minggu.
Menurut dia, saat ini pemerintah tengah berupaya keras untuk memutus rantai penularan virus berbahaya tersebut sehingga harus mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Baca juga: Rahmad Darmawan: turnamen pengganti liga memotivasi pemain hingga klub
Baca juga: Komisaris: RUPS luar biasa LIB bahas enam agenda
Salah satu yang ia tekankan yakni tak memaksakan kompetisi untuk dilanjutkan di saat pandemi di Tanah Air belum membaik. Baginya, keselamatan dan pemulihan kondisi Indonesia jauh lebih penting di atas segalanya.
"Kita harus menunjukkan respek kepada Pemerintah dan Presiden yang sedang bekerja keras menanggulangi pandemi virus corona ini. Kita harus mendampingi Pemerintah. Jangan egois dan mementingkan kepentingan kita saja, sangat tidak elok," kata dia.
Hingga saat ini nasib keberlanjutan liga belum menemui titik terang. Rencananya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Senin (18/5) membahas mengenai opsi-opsi kompetisi.
PSSI sendiri tetap pada rencana awal yakni menunggu hingga ada kejelasan status darurat dari pemerintah hingga 29 Mei mendatang. Apabila pemerintah memperpanjang status darurat, kemungkinan kompetisi akan dihentikan total.
Di satu sisi, Persipura juga akan menyumbangkan seluruh dana subsidi tahap dua yang belum dicairkan oleh PT Liga Indonesia Baru untuk membantu penanggulangan COVID-19.
"Saya sudah perintahkan Manajer untuk kirim surat ke LIB dan minta agar subsidi tahap kedua milik Persipura Jayapura ditransfer langsung ke Tim Gugus Tugas COVID-19 Nasional sebagai sumbangan. Jumlahnya berkisar Rp350 juta sampai Rp520 juta," kata dia.
Baca juga: Hasani sebut ada komisaris LIB yang ingin mundur
Baca juga: Pernah positif corona, Wander Luiz kini lebih peduli pola hidup sehat
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020