• Beranda
  • Berita
  • Legislator: Program Kartu Pra Kerja harus didukung

Legislator: Program Kartu Pra Kerja harus didukung

17 Mei 2020 21:15 WIB
Legislator: Program Kartu Pra Kerja harus didukung
Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Golkar, John Kenedy Aziz. (Antara Sumbar/Aadiaat Makruf)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI H John Kenedy Aziz menilai program Kartu Pra Kerja yang tengah dijalankan oleh pemerintah wajib didukung oleh seluruh pihak.

“Kartu Pra Kerja diprioritaskan bagi mereka yang terkena dampak PHK. Diberikan bantuan semi bansos (bantuan sosial) dalam bentuk pelatihan dan insentif melalui Kartu Prakerja,” kata John kepada wartawan, Minggu.

Baca juga: Hipmi sebut korban PHK butuh jaminan kerja usai COVID-19

Baca juga: Politisi Golkar sebut Program Kartu Prakerja bantu sekolah kejuruan

Baca juga: Program Kartu Prakerja harus dorong kreativitas pekerja migran


Program Kartu Pra Kerja, kata politikus senior Golkar itu, ditujukan untuk kelompok masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi COVID-19.

Diakui anggota Komisi VIII DPR RI itu, program Kartu Pra Kerja menuai pro kontra di masyarakat, namun pro kontra terhadap suatu kebijakan adalah hal yang lumrah.

Ia yakin saat ini pemerintah telah mendengar dan menerima masukan, serta saran dari masyarakat.

"Kita tidak bisa memuaskan semua pihak. Pasti ada saja pihak yang tidak puas. Yang penting pemerintah siap terbuka dalam menerima kritik. Yang bersikap 'nyinyir' itu tentu akan selalu ada," ujar politikus kawakan asal Sumatera Barat itu.

Kartu Pra Kerja, kata dia, merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Pendek dan Menengah (RPJPM) dan telah dianggarkan dalam APBN 2020.

Jadi, menurut John, penerapan program Kartu Pra Kerja sudah melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang, namun tetap harus dievaluasi terus menerus.

"Saya juga selalu sampaikan, terkait penerapan program ini, harus ada evaluasi terus menerus. Evaluasi mutlak dilakukan guna meningkatkan kualitas layanan, termasuk biaya pelatihan yang dianggap mahal," tambahnya.

John berpendapat di tengah ancaman krisis pandemi COVID-19 yang tidak diketahui kapan berakhirnya, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai langkah guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dan stimulus ekonomi telah diberikan oleh pemerintah dengan berbagai cara.

"Sekarang ini kita masih menghadapi situasi yang sulit diperkirakan. Sebagian orang menyebutnya gila. Kita dapat memahami itu. Semua sektor terpengaruh. Kalau pemerintah tidak tanggap, dengan sudah melakukan banyak hal, kondisi yang kita hadapi semakin sulit," ungkapnya.

John mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah sekarang ini dalam menangani pandemi COVID-19 dan meminta masyarakat untuk terus mencermati dan mengawasi agar eksekusinya sesuai dengan yang diharapkan.

"Pemerintah sudah banyak memberikan bantuan langsung. Mulai dari bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, subsidi listrik, bansos tunai, dan bansos khusus Jabodetabek," katanya.

Baca juga: Golkar bela program Kartu Prakerja saat rapat paripurna DPR

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020