• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Jabar minta Polri/TNI perketat aktivitas warga jelang Lebaran

Gubernur Jabar minta Polri/TNI perketat aktivitas warga jelang Lebaran

18 Mei 2020 17:56 WIB
Gubernur Jabar minta Polri/TNI perketat aktivitas warga jelang Lebaran
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil. (ANTARA/Dok Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta Polri dan TNI untuk lebih memperketat aktivitas warga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/Lebaran 2020 Masehi agar pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat bisa berhasil diterapkan.

"Kami minta kepada Kapolda dan Pangdam agar lakukan siaga satu. Dari semua waktu ini, adalah minggu ini, dari sekarang sampai Lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik. Kita monitor dalam satu dua hari, orang belanja berbondong-bondong di pasar dan sebagainya. Ini jangan sampai keberhasilan Jabar di PSBB ini akan terganggu oleh dinamika jelang Lebaran," kata Kang Emil, Senin.

Baca juga: PSBB Jabar dilanjutkan secara proporsional di kabupaten/kota

Baca juga: Gubernur Jabar keluarkan aturan baru perpanjangan PSBB Bodebek

Baca juga: Evaluasi PSBB Jabar tunjukkan hasil positif


Kang Emil mengatakan sebelum dan pada awal PSBB Jabar, pergerakan aktivitas masyarakat sempat menurun sampai tinggal 20 persennya, kemudian meningkat kembali jadi 30 persen dan terakhir jadi sekitar 40 persen menjelang akhir PSBB di Jabar, sejak tiga hari terakhir.

Menurut dia angka pergerakan menjelang Lebaran 2020 harus terus ditekan supaya penularan COVID-19 di Jabar bisa ditekan kembali.

Pihaknya khawatir pergerakan pada masa sebelum dan setelah Hari Raya Idul Fitri malah akan meningkat, padahal penyebaran COVID-19 masih harus diwaspadai.

Ia mengatakan berdasarkan hasil evaluasi PSBB Jabar yang akan berakhir Rabu (20/5), statistik penyebaran COVID-19 di Jabar sudah membaik secara signifikan.

Menurut dia dari sisi jumlah kasus positif, biasanya Jabar berada di peringkat kedua terbanyak setelah DKI Jakarta, namun dalam seminggu terakhir berada di posisi ketiga, tersusul oleh Jawa Timur.

"Kalau secara presentase juga, secara jumlah penduduk ini Jabar sekarang ranking 23 dari 34 provinsi. Jadi untuk penduduk terbesar se-Indonesia, menempati prosentase di urutan ke-23, ini adalah keberhasilan dari semua tim di Gugus Tugas dalam menekan COVID-19," katanya.

Dia menuturkan angka pasien COVID-19 di rumah sakit adalah yang paling nyata mengalami penurunan dan di akhir April tercatat ada 430-an pasien per minggu, kini sudah di angka hanya 200 pasien.

Oleh karenanya, Kang Emil mengucapkan terima kasih kepada dokter dan tenaga kesehatan karena telah berhasil meningkatkan angka kesembuhan dua kali lipatnya.

"Sehingga jumlah kasur atau bed di fasilitas kesehatan hanya dipakai 30 persen di Jabar ini. Jadi beban di rumah sakit menurun, hanya 30 persen yang digunakan untuk merawat orang sakit," katanya.

Selain itu, kata dia, angka kecepatan penyebaran virus corona di Jabar juga menurun dan hitungannya, dari awalnya seorang pasien positif dapat menularkan kepada tiga orang lainnya dalam sehari, setelah PSBB diberlakukan seorang pasien hanya menularkan kepada satu orang lainnya dalam sehari.

"Jadi kasus rata-rata di bulan April yang masih 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini, di angka 21-an kasus per hari," katanya.

"Kami boleh menyimpulkan bahwa PSBB di Jabar ini melengkapi PSBB Bodebek dan Bandung Raya, boleh dikatakan in mengalami keberhasilan signifikan, kasus turun rata-rata 50 persen," lanjut Kang Emil.

Baca juga: Pemprov Jabar konsisten dan tegas larang mudik Lebaran

Baca juga: Gubernur: COVID-19 sebabkan 2/3 warga Jabar butuh bantuan

Baca juga: UNDP Indonesia puji kinerja Pemprov Jabar dalam penanganan COVID-19

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020