"Pada periode Januari-April 2020, jumlah kasus kriminalitas yang tercatat mencapai 58 kasus, sedangkan tahun sebelumnya sebanyak 66 kasus," kata Catur Gatot di Kudus, Selasa.
Meskipun terjadi penurunan, kata dia, jajarannya tetap waspada karena sebelumnya juga sudah memetakan daerah rawan tindak kriminalitas.
Baca juga: Polres Kudus belum temukan napi asimilasi melakukan tindak kejahatan
Patroli wilayah oleh jajaran Polres Kudus tetap dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Terlebih mendekati Lebaran, kata dia, kewaspadaan tetap ditingkatkan guna menciptakan situasi wilayah Kudus tetap kondusif.
Ia berharap masyarakat juga turut serta menjaga situasi yang kondusif ini tetap berlangsung, terlebih di tengah pandemi COVID-19 tentunya masyarakat juga mematuhi anjuran pemerintah untuk menerapkan jaga jarak dari aktivitas sosial (social distancing) serta menjaga jarak fisik antarmanusia (physical distancing).
Baca juga: Polres Kudus ungkap kasus judi kuda berbasis aplikasi android
Untuk menciptakan situasi wilayah yang kondusif dan aman di masyarakat, kata dia, tidak bisa hanya menggantungkan pada aparat karena keterbatasan jumlah personel, melainkan butuh partisipasi masyarakat.
Bentuk partisipasi masyarakat, menurut dia, bisa diwujudkan lewat ronda di tingkat RT dengan mengaktifkan kembali pos ronda.
"Jika hal itu digalakkan tentunya bisa memerangi tindak kejahatan," ujarnya.
Baca juga: Polres Kudus bubarkan kerumunan massa cegah penularan COVID-19
Selain itu, protokol kesehatan yang kini diterapkan di desa-desa di Kudus juga mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan mengingat mulai banyak desa yang melarang orang asing masuk ke kampungnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020