• Beranda
  • Berita
  • Situasi normal berpotensi lahirkan inovasi bidang transportasi

Situasi normal berpotensi lahirkan inovasi bidang transportasi

19 Mei 2020 17:20 WIB
Situasi normal berpotensi lahirkan inovasi bidang transportasi
Drone disinfektan yang diujicobakan oleh PMI Jakarta Pusat bersama Kodim 0501/JP di Monas, Selasa (31/3/2020). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana P Pramesti menyebutkan situasi normal pascapandemi COVID-19 di Indonesia berpotensi memunculkan inovasi di bidang transportasi.

"Mungkin nanti ke depan moda transportasinya bukan moda transportasi yang sekarang ada, mungkin akan berubah, misalnya, delivery (pengantaran barang) dengan drone,” ujar Polana dalam diskusi daring yang diadakan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Selasa.

Polana menyebutkan bahwa inovasi seperti delivery drone sangat mungkin terjadi mengingat pada saat dirinya menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan RI sudah ada beberapa permintaan pengiriman barang melalui teknologi pesawat tanpa awak itu.

Situasi normal pascapandemi dapat saja melahirkan inovasi-inovasi teknologi yang memungkinkan masyarakat seolah-olah melakukan mobilitas meski saat ini sebagian besar orang bekerja, belajar dan beribadah di rumah mengikuti anjuran pemerintah.

“Akan kemajuan teknologi lain yang ke depannya ada untuk melayani orang-orang yang kerja di rumah atau sekolah dari rumah,” kata Polana.

Baca juga: PMI Jakarta Pusat siapkan drone disinfektan untuk pemukimanan padat
Baca juga: Pemprov Jakarta disinfeksi permukiman dan jalan gunakan "drone"
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti memberikan pernyataan saat penindakan truk kelebihan muatan dan dimensi di Tol Tanjung Priok. (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)
Wanita berusia 58 tahun itu pun mengatakan munculnya "new normal" setelah COVID-19 juga berdampak pada sisi sanitasi di fasilitas-fasilitas transportasi umum.

Baik pengelola maupun masyarakat akan lebih menjaga kebersihan dan kesehatannya jika pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap berjalan meski pandemi COVID-19 berakhir.

"Salah satunya adanya sanitize public transport, lalu jaga jarak tetap dijaga," kata Polana.

COVID-19 telah menyebabkan sektor transportasi dan angkutan umum mengalami penurunan kinerja akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak daerah di Indonesia termasuk di Jakarta.

Selain itu, para pengelola transportasi umum yang masih beroperasi harus menyediakan tempat cuci tangan baik menggunakan wastafel ataupun "hand sanitizer" sesuai protap 
kesehatan COVID-19.
Baca juga: Jaksel uji coba semprot disinfektan dengan 'drone'
Baca juga: Mahasiswa USNI Jakarta tertantang kembangkan drone

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020