Arus lalu lintas di jalan Pasar Minggu, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu petang terpantau padat oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.menyebabkan kendaraan mengantre sepanjang kurang lebih tiga kilometer
Pantauan ANTARA di lapangan, kepadatan terlihat dekat lampu merah Kalibata,, baik arus lalu lintas arah Pancoran maupun arah Pasar Minggu.
Kepadatan lalu lintas itu terlihat mulai pukul 15.30 WIB, menyebabkan kendaraan mengantre sepanjang kurang lebih tiga kilometer dari arah Pasar Minggu menuju Pancoran.
Begitu juga dengan arus lalu lintas sebaliknya yakni dari arah Pancoran menuju Pasar Minggu, antrean hingga lampu merah Pancoran.
Antrean serupa juga tampak di jalan Kalibata menuju jalan Pasar Minggu, dua ruas jalan dipadati kendaraan roda empat, dan menyisakan sisi kiri untuk kendaraan roda dua. Antrean kendaraan di lampu merah Kalibata ini bisa mencapai 1 km panjangnya.
Menurut Iya (58) pedagang mainan anak-anak di jalan Pasar Minggu sejak tahun 1970, mulai sepekan terakhir lalu lintas di jalan Pasar Minggu berangsur kembali seperti normal sebelum diterapkannya PSBB.
"Wah ini mah sudah sepekan terakhir ramai lagi jalanan, sebelum-sebelumnya sempat sepi, ada sebulannya. Sekarang sudah ramai lagi," kata Iyan.
Iyan mengatakan kepadatan arus lalu lintas di jalan Pasar Minggu dekan lampu merah Kalibatan memang sudah dikenal masyarakat jauh sebelum PSBB memang jadi titik kemacetan.
Pada awal PSBB jalanan tersebut sempat sepi dari kendaraan selama hampir satu bulan setengah. Tapi sepekan ini kembali normal seperti sebelum PSBB diberlakukan.
"Mulai padat itu jam 15.00 an lah, nanti sampai setelah bukan jam 19.00 WIB sepi lagi, mungkin jam pulang kantor kali ya pada ngejar bukaan," kata Iyan.
Akibat padatnya arus lalu lintas selain terjadi antrean, laju kendaraan juga melambat, hanya mampu melaju di atas 20 km per jam.
Menurut Iyan, jika hari normal kemacetan di jalan Raya Pasar Minggu dekat lampu merah Kalibata bisa berlangsung sampai jam 21.00 WIB.
Baca juga: Meniti fase penghabisan di Jakarta
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, PMI sarankan PSBB tetap berjalan
Baca juga: Pengelola apartemen patroli keliling tindaklanjuti perpanjangan PSBB
"Padat sekarang masih kategori belum normal betul. Karena kalau biasanya padatnya ampun-ampunan, apalagi orang pulang kerja sama anak sekolah," kata Iyan.
Hingga berita ini diturunkan, kepada arus lalu lintas masih terjadi, didominasi kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua, dan sebagian lagi para pengendara ojek daring.
Sementara itu, Pemerintah DKI Jakarta telah memperpanjang masa PSBB hingga 4 Juni 2020. Seperti PSBB tahap 1 dan 2, membatasi warga beraktivitas di laur rumah, dengan tetap berada di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, belajar di rumah.
Namun, menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, ruas jalan di sejumlah wilayah DKI Jakarta tampak kembali ramai seperti biasanya.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020