Hal itu diakui oleh pebulu tangkis putri Indonesia, Greysia Polii, yang sebetulnya punya rencana menikah setelah tahun 2020, tetapi karena Olimpiade Tokyo ditunda ke tahun 2021, maka ia pun harus menunda rencananya tersebut.
Pasalnya, Olimpiade Tokyo menjadi target utama Greysia bersama pasangannya di nomor ganda putri, Apriyani Rahayu, sehingga keduanya bakal disibukkan berbagai program latihan khusus yang sudah disiapkan jajaran pelatnas PBSI demi mengejar target penampilan di pesta olahraga akbar tersebut.
Baca juga: Pelatih siapkan program untuk Greysia/Apriyani jelang Olimpiade Tokyo
"Memang setelah 2020, rencana pribadi untuk menikah ada, tapi kapannya itu tunggu lagi," kata Greysia dalam wawancara virtual via Instagram live bersama PB PBSI, Rabu.
Greysia tak mengelak bahwa dia sebetulnya ingin segera menikah dan berkeluarga. Apalagi dia juga sudah bertunangan dengan kekasihnya, Felix Djimin pada 2018 lalu.
Tak hanya itu, pebulu tangkis yang sudah menginjak usia kepala tiga itu juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah sering berdiskusi dengan pelatihnya, Eng Hian atau yang kerap disapa Koh Didi, soal regenerasi pebulu tangkis ganda putri.
"Aku sudah sering ngobrol sama Koh Didi, bisa enggak tongkat estafet ini diteruskan ke yang lainnya. Aku melihat mereka, bukan hanya Apri saja tapi aku juga liat adik-adik yang lain," tuturnya.
Baca juga: Jepang dominasi sektor ganda putri, begini analisis Greysia Polii
Greysia Polii merupakan salah satu pemain senior di pelatnas. Ia bergabung di tim nasional Indonesia sejak 2003 silam. Pebulu tangkis 32 tahun itu juga sudah dua kali tampil di Olimpiade pada 2012 dan 2016 dengan pasangan yang berbeda-beda.
Sebelum dipasangkan dengan Apriyani, Greysia sudah berpartner dengan tiga pemain, yakni Jo Novita, Meiliana Jauhari, dan Nitya Krishinda Maheswari.
Baca juga: Kejuaraan Dunia 2021 diundur agar tak bentrok dengan Olimpiade
Baca juga: Susy Susanti sebut kesempatan untuk wanita sudah terbuka lebar
Baca juga: Olimpiade ditunda, Gregoria Mariska bisa lebih fokus cari gelar juara
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020