• Beranda
  • Berita
  • Tim-tim NBA bakal terlibat studi antibodi COVID-19

Tim-tim NBA bakal terlibat studi antibodi COVID-19

21 Mei 2020 01:53 WIB
Tim-tim NBA bakal terlibat studi antibodi COVID-19
Foto dokumentasi 7 Oktober 2019 - Logo NBA di sebuah sudut kota New York, Amerika Serikat. (REUTERS/Brendan McDermid)
Tim-tim NBA bakal terlibat dalam studi terkait antibodi COVID-19 yang dipimpin oleh Minnesota Timberwolves dan pusat pendidikan medis Mayo Clinic, Rochester, Minnesota.

Studi itu bertujuan untuk mengetahui persentase pemain, pelatih, eksekutif serta staf tim-tim NBA yang sudah memiliki antibodi terhadap virus corona jenis baru, demikian dilaporkan ESPN, Rabu.

Dr. Robby Sikka, ahli obat dan teknologi yang dipekerjakan Timberwolves sejak 2019 untuk optimalisasi kesehatan pemain mereka, dipercaya bakal memimpin studi tersebut.

"Kami mempelajari penyakit ini. Dalam dua bulan terakhir banyak yang kami pelajari," kata Sikka.

"Jika dalam dua bulan ke depan, kami mempelajari lebih lanjut, memitigasi risikonya, maka kita semua akan bergerak lebih cepat mengetahui kapan waktu yang cukup aman untuk kembali bertanding," ujarnya menambahkan.

Baca juga: LeBron James ingin segera bermain lagi
Baca juga: Rockets mulai buka fasilitas latihan pada Senin


Tim-tim NBA belakangan mulai membuka fasilitas latihan mereka, tetapi jajaran petinggi liga masih terus mencari cara paling aman untuk beraktivitas dan memitigasi risiko ketertualaran di antara pemain dan pelatih.

Studi yang dipimpin Sikka dan Timberwolves itu diharapkan bisa rampung pada Juni.

Sebelumnya, pada pertengahan April, Universitas Stanford sudah menjalankan studi serupa di antara para pekerja di liga bisbol Amerika Serikat, Major League Baseball (MLB).

Studi itu menemukan hanya 0,7 persen dari populasi sampel tersebut yang sudah positif memiliki antibodi COVID-19.

Pandemi COVID-19 sudah memakan korban di kalangan pebasket NBA, termasuk ibu dari bintang Timberwolves Karl-Athony Towns, yang meninggal karena mengidap penyakit itu pada 13 April.

Sebelum ibunya meninggal, Towns sudah mendonasikan 100 ribu dolar AS untuk membantu Sikka dan koleganya di Mayo Clinic menjalankan riset terkati COVID-19.

Baca juga: Gubernur Arizona buka pintu bagi olahraga yang terdampak corona
Baca juga: CCTV bersikukuh tak akan tayangkan NBA di China
Baca juga: Bojan Bogdanovic harus operasi pergelangan tangan
Baca juga: Sepatu Michael Jordan musim debut laku dilelang Rp8,2 miliar

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020