Seperti grup musik lainnya yang terpaksa membatalkan atau menunda jadwal manggung karena virus corona. Dengan tidak adanya pekerjaan, tentu berpengaruh pada pendapatan khususnya para kru di lapangan, meski demikian management Padi Reborn bersyukur tetap bisa bertahan.
"Management Padi Reborn baru terbentuk sekitar dua tahun merintis kembali dari awal. Kami sangat bersyukur dengan kondisi saat ini manajemen masih dapat tetap bertahan," ujar GM Padi, Albert Widjaja kepada Antara.
Baca juga: Padi sebut album "Save My Soul" sebagai album tergelap
Baca juga: Piyu Padi ikut sumbang ide film "Menanti Keajaiban"
Untuk meringankan beban para kru lapangan yang tidak memiliki penghasilan selama pandemi, para personel Padi Reborn yang terdiri dari Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bass) dan Yoyok (drum) memberikan dukungan dengan caranya masing-masing.
Sementara itu, selama Ramadhan Padi Reborn tidak terlalu banyak pekerjaan yang dilaksanakan secara daring, apalagi mereka juga tidak memiliki ritual untuk merilis lagu religi.
"Ada beberapa kegiatan online yang dijalankan sendiri-sendiri atau bersama secara bergantian. Kami melakukan banyak pertimbangan dalam hal penjadwalan, jadwal yang memungkinkan untuk diambil akan dijalani, jika tidak memungkinkan, tidak kami paksakan," jelas Albert.
"Kondisi keberadaan personel yang terpisah di beberapa kota memerlukan banyak koordinasi dan persiapan. Prioritas kami saat ini adalah kesehatan dan keselamatan seluruh personil dan team Padi Reborn," lanjutnya.
Baca juga: Padi Reborn: "Indra Keenam" remake lagu yang belum sempat hits
Baca juga: Padi Reborn terkesima keindahan Kota Lama Semarang
Baca juga: Padi Reborn garap album akustik, apa saja tantangannya?
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020