"Melalui ajang MTQ ini, kami ingin menjaga spirit Ramadhan di tengah pandemi virus corona yang sedang melanda dunia," tutur Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Dr. Jazilul Fawaid SQ dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendekatkan kecintaan generasi milenial dengan Al Quran melalui kompetisi tilawah Al Quran.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan bahaya virus pemikiran
Jazilul yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menuturkan MTQ nasional secara virtual tersebut digelar sejak 17 April 2020.
Sejak dibuka hingga ditutup pada 30 April, tercatat ada 537 pendaftar yang mengirimkan video tilawah, kemudian pihak Nusantara Mengaji menyeleksi karya terbaik yang lolos ke babak penyisihan dan ditayangkan di kanal YouTube Nusantara Mengaji TV.
Dari hasil seleksi, kata dia, terdapat 96 karya terbaik dari seluruh Indonesia. Panitia kemudian menyaring kembali karya terbaik dan muncul enam orang yang menjadi finalis, yakni tiga putra dan tiga putri.
Baca juga: Liga Muslim Dunia dan MPR RI tolak diskriminasi umat beragama
Selanjutnya, mereka akan berkompetisi untuk dipilih tiga terbaik.
Dalam tahap final, kata dia, penampilan para finalis tidak sama dengan babak penyisihan, yakni "maqro" dan lagu yang dibawakan dalam babak tahap final ditentukan oleh dewan juri.
"Kita sengaja membedakan persyaratan di babak penyisihan dan final karena dengan kita menentukan 'maqro' dan lagu yang akan dibaca oleh finalis, kita dapat melihat kemampuannya dalam bertilawah," tutur Jazilul.
Baca juga: Jazilul: MPR hadapi tantangan tumbuhkan semangat kebangsaan
Pada babak final, peserta diuji sejauh mana mereka mampu menyelesaikan tantangan dari dewan juri.
"Konsep ini sama seperti di MTQ nasional yang tiap tahun diselenggarakan, namun yang membedakan kini secara virtual," tuturnya.
Selain MTQ nasional secara virtual, Nusantara Mengaji pun secara rutin selama bulan Ramadhan ini menggelar tadarus khataman Al Quran "online", kajian virtual mingguan dari para ahli di bidang Al Quran, dan inspirasi Ramadhan.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020