Menurut host radio ESPN Radio David Kaplan, sahabat karib di dalam maupun di luar lapangan Jordan, Scottie Pippen, marah besar melihat penggambaran dia dalam serial dokumenter tersebut.
Episode kedua dari serial itu mengisahkan Pippen yang kesulitan akibat sengketa sengit pada kontraknya di Bulls dan dia menunda bedah pergelangan kakinya sampai awal musim 1997-1998 yang membuatnya absen selama dua bulan.
Jordan menyebut keputusan Pippen itu egois dan komentar inilah yang membuat Pippen kebakaran jenggot.
Baca juga: Dokumenter Michael Jordan "Last Dance" digemari pemirsa
Baca juga: Sepatu Michael Jordan musim debut laku dilelang Rp8,2 miliar
"Pippen merasa seperti saat menit-menit terakhir Game 6 melawan Jazz (pada final NBA 1998), dibilang 'tampar Scottie, tampar Scottie, tampar Scottie"' kata Kaplan menirukan Pippen.
Kaplan juga mengungkapkan Pippen mengaku tidak diberi tahu soal serial dokumenter itu.
Kemarin, Rabu Grant menyerang Jordan dalam radio yang sama dan menyebut serial Netflix itu '90 persen BS (bullshit)' atau omong kosong.
Grant juga mengatai Jordan tukang ngadu karena mengungkapkan kebiasaan teman-temannya dalam merokok dan minum minuman keras ketika dia bergabung dengan Chicago Bulls sebagai rookie pada 1980-an.
Grant tiga kali memenangkan cincin juara NBA bersama Jordan sebelum pindah ke Orlando Magic.
Sutradara "Last Dance" Jason Hehir menjawab semua kritik dengan menyatakan Jordan sama sekali tidak terlibat dalam produksi seri dokumenter 10 episode itu.
Baca juga: Jordan tandai musim debut dengan menangi NBA Rookie of The Year
Baca juga: Tim-tim NBA bakal terlibat studi antibodi COVID-19
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020