Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan protokoler kesehatan di objek wisata yang akan diberlakukan setelah pandemi COVID-19.Persiapan yang paling krusial untuk rencana tersebut adalah fasilitas kesehatan yang memadai. Saat ini seluruh tempat wisata di Gunung Kidul masih ditutup...
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti, Jumat, mengatakan pihaknya sedang melakukan persiapan untuk menyambut datangnya wisatawan.
"Persiapan yang paling krusial untuk rencana tersebut adalah fasilitas kesehatan yang memadai. Saat ini seluruh tempat wisata di Gunung Kidul masih ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Asti.
Ia mengatakan persiapan tersebut dilakukan Dinas Pariwisata dalam minggu-minggu ini. Kemudian, bila fasilitas kesehatan sudah memadai di seluruh tempat wisata, maka aktivitas pariwisata bisa kembali dibuka.
"Objek wisata di Gunung Kidul dibuka kembali setelah keadaan normal, protokol kesehatan siap dan sarana pendukung sudah jelas," katanya.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul tutup seluruh objek wisata pantai
Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan saat ini pihaknya sedang merumuskan pedoman atau protokol COVID-19 dengan pelaku wisata. Pedoman ini diperlukan jika situasi berangsur normal dan wisata bisa kembali dibuka.
"Perumusan pedoman ini sekaligus menyikapi langkah new normal yang digaungkan oleh pemerintah pusat. Saat ini kami masih berkomunikasi dan meminta masukan dari pelaku wisata untuk pedoman tersebut," kata Harry.
Namun demikian, kata Harry, Dinas Pariwisata Gunung Kidul sendiri belum memastikan apakah pintu wisata akan kembali dibuka pada Juni mendatang. Sebab menurut Harry, situasi saat ini masih belum kondusif untuk kebijakan tersebut.
Sebagai informasi sejumlah pengelola wisata di DIY, termasuk hotel-hotel berencana akan kembali beraktivitas pada Juni mendatang. Namun Harry menegaskan tidak mau gegabah mengikuti kebijakan yang sama.
"Yang jelas harus dipastikan dulu semua sudah siap. Kami tidak ingin buka hanya karena keinginan saja, tetapi juga harus didukung kondisi," kata Harry.
Baca juga: Pembukaan pariwisata DIY tunggu rekomendasi gugus tugas
Pewarta: Sutarmi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020