• Beranda
  • Berita
  • Pasar Perumnas Klender "diserbu" konsumen daging dan ketupat

Pasar Perumnas Klender "diserbu" konsumen daging dan ketupat

23 Mei 2020 11:29 WIB
Pasar Perumnas Klender "diserbu" konsumen daging dan ketupat
Pasar Perumnas Klender diserbu konsumen yang mencari kebutuhan Lebaran seperti daging dan cangkang ketupat, Sabtu (23/5/2020) pagi. (ANTARA/Andi Firdaus).

harga daging sedikit lebih mahal Rp10-20 ribu dibanding hari-hari sebelumnya

Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, ramai dikunjungi pembeli daging dan ketupat sehari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah, Sabtu pagi.

"Sudah biasa begini kalau Lebaran. Buat makan keluarga besok," kata konsumen di lapak daging Pasar Permunas Klender, Riyanti Munajat (42).

Meski harga daging sapi mengalami kenaikan Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram dari harga normal Rp110 ribu per kilogram, tapi warga Klender itu bisa memakluminya.

"Ada sih kenaikan seperti daging sapi jadi Rp130 ribu. Tapi kan memang biasanya begitu kalau Lebaran," katanya.

Sementara itu konsumen maupun pedagang tampak acuh pada ketentuan menjaga jarak aman selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku.

Meski mayoritas telah mengenakan masker, tapi pedagang maupun pembeli berinteraksi dalam jarak dekat.

Sebelumnya sebanyak tiga pedagang di Pasar Perumnas Klender dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

Selanjutnya pada Jumat (22/5) dilakukan kegiatan rapid test berikut swab oleh tim medis Puskesmas Duren Sawit.

Baca juga: Pedagang Pasar Perumnas Klender jalani "rapid test" COVID-19

Baca juga: Satpol PP Jakbar denda pusat belanja pakaian tak patuhi PSBB

Baca juga: Satpol PP Jakbar gencar pantau pusat belanja jelang lebaran


Namun pada Sabtu pagi situasi pasar tampak ramai oleh pembeli maupun pedagang.

Selain berburu daging, konsumen juga membeli cangkang ketupat untuk perayaan Lebaran.

"Sekarang nyarinya (cangkang ketupat) susah, cuma ada di pasar tradisional. Kalau di warung-warung kan gak ada," kata Rachmi Junia (30).

Rachmi mengaku tidak khawatir terhadap ancaman COVID-19 sebab telah menggunakan masker dan taat pada prosedur kesehatan.

"Kalau pulang saya langsung mandi, cuci tangan. Pokoknya bersih-bersih badan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020